tirto.id - Tim Indonesia sementara tertinggal 0-2 dari Denmark, menyusul kekalahan tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dari Viktor Axelsen. Bertarung di court-1 Guangxi Sports Center, Nanning, Cina, Rabu (22/5/2019), tunggal putra andalan Indonesia tersebut takluk dua set langsung dengan skor 9-21, 16-21 dalam tempo 44 menit.
Anthony sempat memimpin 6-4 pada awal gim pertama, namun lawan mampu membalikkan kedudukan menjadi 6-9. Sebuah intercept kilat dari Axelsen menutup interval dengan skor 7-11, untuk wakil Denmark.
Usai jeda Anthony masih belum mampu keluar dari tekanan lawan, ketertinggalan poin pun kian lebar menjadi 7-14. Imbas dari beberapa kali penempatan pukulan yang prima dari sanglawan, poin wakil Merah Putih pun makin tercecer 8-19. Pengembalian Anthony yang membentur net, menandai akhir gim pertama dengan skor telak 9-21, untuk kubu Denmark.
Situasi permainan tak banyak berubah pada gim kedua. Anthony masih kerap keteteran untuk mengimbangi performa apik sang lawan. Masuk jeda interval, Anthony tertinggal 8-11.
Anthony yang kini menduduki peringkat 7 dunia tersebut, sebenarnya sempat menyamakan angka pada kedudukan 13-13. Namun setelah itu Axelsen sanggup mendulang enam angka beruntun untuk mengubah papan skor menjadi 13-19. Kedudukan 16-21 menjadi akhir pertarungan untuk kemenangan wakil Denmark.
"Dari fisik memang saya lebih terforsir jauh. Jadi lebih ke cara main, itu kendalanya," ujar Anthony, selepas laga. Seperti dikutip dari laman PBSI, Rabu (22/5)
Dengan kekalahan tersebut maka rekor pertemuan head to head antara Anthony Ginting dengan Viktor Axelsen pun berubah menjadi imbang 2-2. Hasil minor yang diterima Anthony sekaligus juga memperlebar ketertinggalan tim Indonesia terhadap Denmark menjadi 0-2.
Pasalnya pada partai pertama tadi, ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja juga menelan kekalahan dari pasangan Denmark, Mathias Christiansen/Sara Thygesen, dengan skor 17-21, 11-21.
Berikutnya pertandingan kedua tim masih menyisakan tiga partai lagi, yakni: sektor ganda putra, tunggal putri, dan ganda putri.
Editor: Fitra Firdaus