tirto.id - Tanggal 2 Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Apakah libur diberikan untuk perayaan tersebut dan bagaimana cara memperingatinya?
Dikutip dari Itjen Kemdikbud, latar belakang Hari Batik Nasional berhubungan dengan pengakuan batik sebagai warisan budaya budaya tak benda atau Intangible Cultural Heritage (ICH) oleh UNESCO.
Pengesahan batik sebagai ICH dilakukan lewat Sidang Komite Antar Pemerintah ke-4 pada 2 Oktober 2009 silam di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Presiden RI saat itu mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 33. Tahun 2009. Surat bertanggal 17 November 2009 ini mencantumkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.
Adapun tujuan peringatan Hari Batik Nasional adalah menghargai dan membanggakan produk bercorak. Tepatnya mewujudkan rasa bangga terhadap batik yang telah menjadi warisan budaya masyarakat Indonesia.
Hari Batik Nasional Apakah Libur?
Kendati termasuk sebagai hari besar, Hari Batik Nasional bukan merupakan libur tanggal merah dalam kalender. Penjelasannya karena SKB 3 Menteri terbaru, tahun 2024, tidak mencantumkan itu sebagai hari libur nasional (HLN) maupun cuti bersama.
Tidak ada libur hari besar nasional dan internasional sepanjang bulan Oktober 2024. Kendati demikian, Anda tetap dapat memperingati Hari Batik lewat beragam cara.
Cara Memperingati Hari Batik NasionalModel memperagakan busana batik bertema Kahiyang Hitam dan Putih dalam Lenggak Lenggok Batik Nusantara di Hotel Arrus, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/10/2023). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/tom.
Peringatan Hari Batik Nasional dapat dimeriahkan dengan berbagai aktivitas yang bertujuan untuk mempromosikan, membanggakan, serta mensyukuri keberadaannya. Sebut penggunaan batik oleh instansi pendidikan ataupun kantor-kantor.
Dresscode batik dapat diterapkan melalui pengumuman masing-masing pihak. Selain membawa batik di badan, langkah ini terbilang efektif untuk membiasakan diri terhadap penggunaan batik di zaman yang sudah serba modern.
Hari Batik Nasional juga bisa diperingati dengan menjalankan studi atau seminar khusus pembatikan. Kita juga bisa menyebut ini sebagai workshop, di mana seseorang akan mengajarkan pengunjung untuk membuat batik.
Adapun peringatan juga bisa dilaksanakan dengan membagikan kata-kata ucapan selamat Hari Batik Nasional. Begitu pula pemasangan twibbon Hari Batik Indonesia yang bisa dilakukan untuk memeriahkan acara.
Dari berbagai macam kegiatan di atas, secara inti Hari Batik Nasional harus digelar dengan penuh syukur. Pernyataan ini disampaikan untuk memproyeksikan bagaimana suatu kreativitas lokal bisa tetap bertahan di dalam gempuran masyarakat modern dan menjadi warisan budaya nonbenda.
Promosi atau pengiklanan batik lewat media sosial sekiranya juga menjadi hal sederhana untuk memperingati Hari Batik Nasional. Lewat teknologi modern, batik pun dapat dikomersilkan dan berharga di mata masyarakat dunia.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani