Menuju konten utama
IKAPPI:

Harga Pakan Tinggi & Distribusi jadi Penyebab Harga Telur Naik

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengungkapkan kenaikan harga telur saat ini terjadi karena harga pakan tinggi dan faktor distribusinya.

Harga Pakan Tinggi & Distribusi jadi Penyebab Harga Telur Naik
Pedagang telur ayam melayani pembeli di Pasar Induk Rau Kota Serang, Banten, Rabu (17/5/2023). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/foc.

tirto.id - Harga telur secara nasional mengalami kenaikan sejak beberapa minggu terakhir. Harga jual rata-rata di Jabodetabek berada dikisaran Rp31-34 ribu per kilogram (kg). Sementara di luar Jawa atau wilayah timur Indonesia tembus pada harga Rp38.000 per kg bahkan lebih dari Rp40.000 per kg.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI), Reynaldi Sarijowan mengungkapkan, kenaikan harga telur saat ini ditengarai terjadi karena beberapa faktor. Pertama, karena faktor produksi.

"Faktor produksi ini disebabkan oleh harga pakan yang tinggi," kata dia dalam pernyataan diterima Tirto, Sabtu (20/5/2023).

Faktor kedua disebabkan oleh proses distribusi yang tidak sesuai dengan kebiasaan. Di mana dari yang biasanya didistribusikan ke pasar, tetapi banyak pihak yang melakukan pendistribusian di luar pasar atau permintaan di luar pasar.

"Sehingga supply dan demand di pasar terganggu dan menyebabkan harga terus merangkak naik," ujarnya.

Atas dasar itu, dia berharap agar pemerintah dapat melakukan upaya dan antisipasi agar kenaikan harga telur tidak terus naik.

"Sebagai catatan bahwa kami melihat ada beberapa permintaan yang cukup tinggi di beberapa instansi atau beberapa elemen atau beberapa lembaga, atau perorangan sehingga supply di pasar terganggu," tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas membantah kenaikan harga telur. Dia mengklaim harga telur masih berada di kisaran Rp30.000 per kg.

"Saya barusan ke Pasar Jatinegara harga telur masih di Rp30.000," kata Zulhas di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Kemudian Zulhas menambahkan, jika harga telur yang mahal terjadi di daerah Papua, ia mengatakan permasalahannya ada pada distribusinya.

Menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), Jumat (19/5/2023), harga telur saat ini masih mahal serta mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Rerata harganya mencapai Rp32.750 per kg.

Padahal, sebelumnya harga telur ayam menyentuh Rp30.550 per kg. Kenaikan harga telur telah merata di semua daerah di Indonesia.

Harga telur paling mahal dibanderol Rp42.150 per kg di Kabupaten Merauke, Papua. Sedangkan, untuk harga yang paling murah dipatok Rp27.750 per kg di Kota Bandar Lampung.

Baca juga artikel terkait KENAIKAN HARGA TELUR atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri