tirto.id - Beberapa waktu yang lalu harga telur kian mahal di pasaran, bahkan ada yang sudah tembus Rp30 ribuan atau bahkan lebih. Namun, hal tersebut justru dibantah oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas.
"Saya barusan ke pasar Jatinegara harga telur masih di Rp30.000," kata Zulhas di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Kemudian Zulhas menambahkan, jika harga telur yang mahal berada di daerah Papua, ia mengatakan permasalahannya ada pada distribusinya.
"Kalau mahal di Papua atau Indonesia Timur mungkin (masalahnya) itu distribusinya. Kalau di Pasar Jatinegara tadi pagi-pagi harganya Rp29.000 sampai Rp30.000," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), Jumat (19/5/2023), Harga telur saat ini masih mahal serta mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Rerata harganya mencapai Rp32.750 per kg. Padahal, sebelumnya harga telur ayam menyentuh Rp30.550 per kg.
Kenaikan harga telur telah merata di semua daerah. Harga telur paling mahal dibanderol Rp42.150 per kg di Kabupaten Merauke. Sedangkan, untuk harga yang paling murah dipatok Rp27.750 per kg di Kota Bandar Lampung.
Sebelumnya, harga telur ayam memang mengalami kenaikan, tembus lebih dari Rp30.000 per kilogram pada awal pekan ini, Senin (15/5/2023). Kenaikan harga telur berdampak pada sepinya pembeli. Heri (35) salah satu pedagang telur di Pasar Kedoya, Jakarta Barat mengakui sepi pembeli. Dia menuturkan harga telur saat ini sudah mencapai Rp32.000 per kilogram.
"Ini saja telurnya masih banyak di rak saya, sisanya belum pada habis dari pagi sampai sekarang," keluh Heri saat berbincang dengan Tirto, Jakarta, Senin (15/5/2023).
Heri mengaku kaget saat mendapatkan kabar telur dari agen sudah menembus Rp30.000 per kilogram. Tak hanya itu, dia juga menuturkan sering mendapatkan komplain dari pada pembeli lantaran harga telur yang meroket.
“Harga telur saat ini mulai naik dari Rp28.0000 sampai Rp32.000 per kilogramnya. Karena naik, banyak pembeli yang komplain ke saya terutama ibu-ibu. Saya juga dari agen saya diberi tahu bahwa harga telur sudah tembus 30 ribuan hari ini,” bebernya.
“Karena harga telur sudah tembus Rp32 ribu, ini pembeli yang datang juga tidak sebanyak sebelumnya,” tambahnya.
Dia menduga kenaikan harga telur dipicu adanya peremajaan ayam yang dilakukan oleh peternak. Hal ini kemudian berimbas kepada naiknya harga telur di pasaran.
“Ini menurut saya karena sedang ada peremajaan ayam. Jadi, ayam yang tua itu dijual atau dijadikan ayam potong. Kemudian, diganti ke ayam yang muda karena kan perawatan ayam yang muda jauh lebih mahal untuk menghasilkan telur yang kualitasnya bagus,” ujarnya.
Sementara itu, dia juga menduga harga pakan ayam menjadi sumber kenaikan harga telur di pasaran. Heri pun berharap pemerintah bisa menstabilkan harga telur saat ini.
"Saya cuma harap pemerintah bisa menstabilkan harga telur dan jangan terlalu mahal, karena kasihan juga saya dan pedagang telur lainnya untuk mencari nafkah,” imbuhnya.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Maya Saputri