Menuju konten utama

Harga Minyak Mentah Indonesia Naik 5,70 Dolar AS/Barel di Juli

Kementerin ESDM menetapkan harga minyak mentah Indonesia mencapai 75,06 dolar AS per barel pada Juli.

Harga Minyak Mentah Indonesia Naik 5,70 Dolar AS/Barel di Juli
Penampungan gas di kilang RU V Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (2/6/2022). ANTARA FOTO/Indrayadi TH/hp.

tirto.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menetapkan harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) Juli mencapai 75,06 dolar AS per barel melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 272.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Juli 2023. Angka ini mengalami kenaikan 5,70 dolar AS per barel dari 69,36 dolar AS per barel pada Juni 2023.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan, harga rata-rata minyak mentah dunia juga mengalami kenaikan. Peningkatan dipengaruhi oleh indikasi terhadap pengetatan pasokan minyak global, seiring pemotongan produksi OPEC+ terutama Arab Saudi dan Rusia.

"Harga rata-rata minyak mentah utama pada bulan Juli 2023 dibandingkan bulan sebelumnya juga mengalami peningkatan. Penyebabnya antara lain adanya indikasi terjadinya pengetatan pasokan minyak global, seiring pemotongan produksi OPEC+ terutama Arab Saudi dan Rusia, dan ekspektasi bahwa pengetatan kebijakan yang dilakukan oleh Bank Sentral AS dan Eropa akan berakhir, serta tambahan stimulus pada perekonomian China," ujarnya di Jakarta, Senin (14/8/2023).

Selain itu, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh faktor pasokan dan permintaan minyak mentah global serta perekonomian global.

"Peningkatan harga minyak mentah akibat perekonomian global, diantaranya karena pertumbuhan GDP AS pada Q2-2023 tumbuh melebihi 2,4 persen, yang menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap relatif kuat meskipun ada serangan agresif dari pengetatan kebijakan Federal Reserve," ujar Agung.

Indikator lainnya yaitu ketahanan ekonomi di beberapa negara Eropa pada kuartal kedua 2023, bahkan pada saat sejumlah indikator terkait manufaktur dan jasa menunjukkan perlemahan. Sementara itu, China juga berjanji untuk memberikan tambahan stimulus untuk memperkuat pemulihan pasca COVID-19, setelah pertumbuhan perekonomian negara tersebut melemah pada kuartal kedua 2023.

"Sementara, peningkatan harga minyak mentah untuk kawasan Asia Pasifik, selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh permintaan minyak mentah yang kuat dari kilang-kilang China dan India, terutama untuk minyak mentah Rusia yang harganya lebih murah," imbuhnya.

Berikut perkembangan harga minyak mentah bulan Juli dibandingkan Juni 2023:

  1. Dated Brent naik sebesar 5,35 dolar AS/bbl dari 74,70 dolar AS/bbl menjadi 80,05 dolar AS/bbl.
  2. WTI (Nymex) naik sebesar 5,77 dolar AS/bbl dari 70,27 dolar AS/bbl menjadi 76,04 dolar AS/bbl.
  3. Brent (ICE) naik sebesar 5,18 dolar AS/bbl dari 74,98 dolar AS/bbl menjadi 80,16 dolar AS/bbl.
  4. Basket OPEC naik sebesar 5,61 dolar AS/bbl dari 75,19 dolar AS/bbl menjadi 80,80 dolar AS/bbl.

Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar 5,70 dolar AA/bbl dari 69,36 dolar AS/bbl menjadi 75,06 dolar AS/bbl.

Baca juga artikel terkait HARGA MINYAK MENTAH INDONESIA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin