Menuju konten utama

Harga Beras Mahal, tapi Mendag Akui Telah Impor Sejak Awal Tahun

Mendag Zulkifli Hasan mengakui telah menambah impor beras sebesar 1,6 juta ton di awal 2024.

Harga Beras Mahal, tapi Mendag Akui Telah Impor Sejak Awal Tahun
Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan atau sapaan akrabnya Zulhas mengunjungi Pusat Grosir Asemka di Kawasan Jakarta Barat, Jum'at (29/9/2023). (Tirto.id/Hanif Reyhan Ghifari)

tirto.id - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengakui telah menambah impor beras sebesar 1,6 juta ton di awal 2024. Menurut dia, saat ini impor beras yang sedang masuk ke Tanah Air sebesar 500 ribu ton. Impor beras dilakukan untuk menekan laju harga beras yang melonjak akhir-akhir ini.

“Impor tahun lalu [2023] 3,8 juta ton, banyak. Tahun ini 2 juta ton dan 1,6 juta ton, hampir 3,6 juta ton. Dalam perjalanan 500 ribu sudah masuk,” ucap Zulkifli saat melakukan peninjauan stok sejumlah komoditas pangan di Pasar Klender, Jakarta Timur, Senin (26/2/2024).

Menurutnya, dalam pemantauan beras di Pasar Klender, stok di Perum BULOG per Minggu (25/2/2024) tercatat 1,4 juta ton. Penambahan stok beras dilakukan untuk memenuhi kebutuhan stok beras nasional imbas beras lokal yang mengalami penurunan karena jumlah panen yang sedikit.

“Sementara beras lokal panen kurang karena baru tanam. Jadi kalau itu diminta terus pasti akan naik,” ujarnya.

Zulhas menjelaskan penurunan jumlah panen ini disebabkan adanya pergeseran masa tanam sebagai dampak dari perubahan siklus musim hujan. Dirinya mengungkap pada Oktober, November dan Desember, Ibu Pertiwi baru mengalami musim hujan menyebabkan masa panen mundur.

“Artinya panennya paling cepet Maret, Mei, Juni, bulan depan panen sebagian bulan April lagi,” kata Zulkifli.

Dalam kesempatan terpisah, sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, memastikan jumlah Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Perum BULOG, cukup untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri 2024. Pemerintah pun menggelontorkan impor 500 ribu ton yang masih dalam perjalanan masuk ke Indonesia.

“Masih ada kuota penugasan pengadaan impor dari pemerintah, maka jumlahnya akan makin kuat untuk kebutuhan penyaluran guna mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat,” ujar Erick Thohir saat memantau beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) di Retail Modern Robinson Klender, Senin (12/2/2024).

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menuturkan upaya impor beras adalah langkah yang telah terukur, mengingat terdapat program yang akan menggunakan beras impor. Utamanya, digunakan untuk SPHP.

“Kami mohon maaf harus mengambil keputusan pahit dengan harus mengimpor. Tapi ini importasi yang terukur, jadi importasi ini hanya masuk ke gudang Bulog dan ini akan dipakai untuk intervensi pemerintah, seperti bantuan pangan, kemudian SPHP,” ucap Arief dari keterangannya, dikutip Kamis (25/1/2024).

Baca juga artikel terkait FLASH NEWS atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Dwi Ayuningtyas