Menuju konten utama

Harga Avtur Masih Tinggi, Luhut: Pertamina Jangan Monopoli

Menko Luhut meminta penjualan avtur di dalam negeri tidak dimonopoli oleh Pertamina.

Harga Avtur Masih Tinggi, Luhut: Pertamina Jangan Monopoli
Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan memberikan pidato kunci saat sesi diskusi di Paviliun Indonesia dalam ajang Konferensi Perubahan Iklim ke-24 di Katowice, Polandia, Selasa (11/12/2018). ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar penjualan avtur di dalam negeri tidak dimonopoli oleh PT Pertamina (Persero).

Menurut dia, hal ini sudah dibicarakan pada beberapa waktu lalu tetapi sampai saat ini masalah yang diduga memicu mahalnya harga avtur tersebut belum juga terselesaikan.

“Kami ingin tak hanya Pertamina, jadi jangan monopoli, ini sudah kita omongin dari dulu,” ucap Luhut kepada wartawan saat ditemui di Kemenko Kemaritiman pada Senin (22/7).

Soal opsi pemberian insentif untuk menekan harga avtur, Luhut mengatakan belum ada pembicaraan atau rencana yang akan direalisasikan. Menurut dia, pemerintah baru mengkaji opsi tersebut.

Luhut juga enggan berkomentar soal kabar bahwa Kementerian Keuangan belum bersedia memberi insentif untuk pajak penjualan avtur.

“Avtur juga sudah kita mau supaya dapat yang kompetitif,” ujar Luhut.

Sebelumnya Luhut pernah mengatakan, pemerintah berencana mendporong penambahan pemasok avtur untuk menekan harga tiket pesawat.

Langkah ini, kata dia, bagian dari tanggung jawab pemerintah yang selama ini melakukan kesalahan dengan membiarkan pasokan avtur hanya dikelola Pertamina. Akibatnya, menurut Luhut, harga avtur di Indonesia tergolong mahal dan lebih tinggi dibanding di Singapura.

“Sekarang kita mau supaya dua [pemasok avtur]. Jadi tidak boleh [satu]. Atau 3 nanti supplier avtur. Siapa saja boleh,” ujar Luhut kepada wartawan pada 11 Juni 2019 lalu.

Baca juga artikel terkait HARGA TIKET PESAWAT atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom