tirto.id - Guguran lava pijar teramati sebanyak 7 kali dari puncak Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya pada periode pengamatan Senin (7/6/2021) antara pukul 00:00-06:00 WIB.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui keterangan tertulisnya mengatakan, selain guguran lava pijar pada periode yang sama juga terlihat adanya asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 30 meter di atas puncak kawah.
Menurut Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, meski hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi dan masuk fase erupsi efusif tetapi tingkat aktivitasnya masih tetap berada di level III (siaga) sejak 5 November 2020 pukul 12:00 WIB.
Melalui rekaman seismograf pada 6 Juni 2021 tercatat :
2 kali gempa Awan Panas Guguran
154 kali gempa Guguran
17 kali gempa Hembusan
51 kali gempa Hybrid/Fase Banyak
21 kali gempa Vulkanik Dangkal
4 kali gempa Tektonik Jauh
Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi menurut BPPTKG.
Aktivitas terkini Gunung Merapi
Periode pengamatan
07-06-2021 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14-19 °C, kelembaban udara 68-88 %, dan tekanan udara 569-708 mmHg.
Visual
● Gunung jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 30 meter di atas puncak kawah.
● Teramati 7 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2000 meter ke arah barat daya.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 34, Amplitudo : 3-17 mm, Durasi : 10-106 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 2, Amplitudo : 3-7 mm, Durasi : 8-16 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 5, Amplitudo : 3-16 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, Durasi : 4-12 detik)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Agung DH