Menuju konten utama

Gubernur Sulut: Jangan Mudah Terprovokasi

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey mengimbau warga agar tidak terprovokasi peristiwa di Tanjungbalai, karena hal tersebut dapat menyulut emosi warga untuk melakukan perusakan rumah ibadah.

Gubernur Sulut: Jangan Mudah Terprovokasi
Olly Dondokambey.Antara foto/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey mengatakan, setelah terjadi peristiwa pembakaran rumah ibadah, pemerintah daerah terus meningkatkan keamanan dengan cara berpatroli.

"Setelah peristiwa pembakaran beberapa rumah ibadah di sana, intensitas jajaran aparat keamanan bersama pemerintah daerah Sulut melakukan patroli ke wihara atau rumah ibadah lainnya terus ditingkatkan," kata Gubernur Dondokambey, di Manado, Selasa (2/8/2016).

Selain meningkatkan patroli, keamanan wilayah juga bersama-sama akan diantisipasi oleh tokoh agama, organisasi kemasyarakatan, serta forum kewaspadaan dini masyarakat agar dapat mengcegah muncul kejadian serupa.

"Kami meminta forum koordinasi umat beragama dan lembaga keagamaan meningkatkan koordinasi serta pembinaan umat untuk mewujudkan toleransi beragama," katanya pula.

Apalagi, kata dia, sudah ada Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadat.

Kepala Badan Kesbang, Politik dan Perlindungan Masyarakat Sulut Edwin Silangen mengharapkan masyarakat Sulut tidak mudah terprovokasi terhadap isu suku, agama, ras, dan antargolongan.

"Tidak bisa dipungkiri isu agama merupakan hal yang sifatnya sensitif, sehingga diharapkan tidak mudah disulut atau terprovokasi," katanya pula.

Mantan Kepala Badan Lingkungan Hidup Sulut itu kembali menegaskan, slogan yang disampaikan Gubernur Olly Dondokambey Torang Samua Ciptaan Tuhan memiliki makna mendalam yang bersentuhan langsung dengan realitas sosial.

"For apa dang torang bakalai, manjo torang baku bae, baku sayang [untuk apa kita berkelahi, mari kita saling berbaikan dan saling menyayangi]," ujarnya lagi.

Baca juga artikel terkait PEMBAKARAN VIHARA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Rima Suliastini
Editor: Rima Suliastini