Menuju konten utama

Gubernur BI Yakin Kredit Perbankan 2024 Tumbuh 12 Persen

Meski lebih melambat dari laju pertumbuhan di bulan sebelumnya, Perry yakin pertumbuhan kredit perbankan hingga tutup tahun 2024 dapat mencapai 12 persen.

Gubernur BI Yakin Kredit Perbankan 2024 Tumbuh 12 Persen
Refleksi warga antre mendaftar melalui aplikasi untuk pelayanan penukaran uang baru di halaman Gedung Memoribilia Bank Indonesia Muaro, Padang, Sumatera Barat, Selasa (19/3/2024). Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumbar menyiapkan Rp3,6 triliun uang baru layak edar untuk melayani kebutuhan masyarakat saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1445 hijriyah yang bisa ditukarkan di 156 titik di provinsi itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.

tirto.id - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyebut penyaluran kredit perbankan pada Mei 2024 tumbuh 12,15 persen secara tahunan.

Meski lebih melambat dari laju pertumbuhan di bulan sebelumnya yang mencapai 13,09 persen, Perry yakin pertumbuhan kredit perbankan hingga tutup tahun 2024 dapat mencapai 12 persen.

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit pada 2024 diperkirakan akan berada pada batas atas kisaran 10 persen-12 persen,” katanya dalam Pengumuman Hasil RDG Juni 2024, di Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Pertumbuhan kredit perbankan Mei 2024 didorong oleh pertumbuhan kredit di berbagai sektor ekonomi, terutama perdagangan, industri, dan jasa dunia usaha.

Kemudian, jika dilihat dari sisi penawaran, penyaluran kredit didukung oleh peningkatan dana pihak ketiga (DPK) menjadi sebesar 8,63 persen secara tahunan dan berlanjutnya strategi realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan.

Selain itu, pertumbuhan kredit juga didorong oleh kondisi likuiditas perbankan yang masih kuat, seiring dengan penerapan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) oleh Bank Indonesia.

“Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh kinerja korporasi dan rumah tangga yang baik,” imbuh Perry.

Pada saat yang sama, pertumbuhan penjualan dan belanja modal korporasi tetap terjaga positif, sehingga mendorong kebutuhan pembiayaan modal kerja dan investasi.

Konsumsi rumah tangga khususnya dari kelompok kelas menengah dan atas pun tetap kuat, seiring dengan ekspektasi penghasilan yang meningkat.

Sementara itu, berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh sebesar 14,80 persen secara tahunan, kredit modal kerja sebesar 11,59 persen yoy dan kredit konsumsi 10,47 persen yoy.

“Pembiayaan syariah tumbuh tinggi sebesar 14,07 persen (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 6,74 persen secara tahunan. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 diperkirakan berada pada batas atas kisaran 10-12 persen,” tuturnya.

Baca juga artikel terkait KREDIT atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Flash news
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Irfan Teguh Pribadi