tirto.id - Gubernur Bank Indonesia Perry Wariyo menyampaikan sejumlah langkah yang telah diambil untuk meredam perlemahan rupiah.
Selain memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) ke level 4,50 persen, BI telah menggelontorkan Rp300 triliun untuk menjaga stabilitas rupiah.
Sekitar Rp195 triliun di antaranya dipergunakan membeli surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder yang dilepas investor asing sejak wabah COVID-19 menyebar.
"Sejauh ini pembelian SBN di pasar sekunder Rp163 triliun yang dilepas investor asing agar kita bisa jaga stabilitas rupiah," ujar Perry.
Di samping itu, BI juga mengajukan repo dengan agunan SBN sebesar Rp53 triliun. "Kami melakukan repo bagi bank-bank yang kecil, buku I dan buku II, repo kan SBN ke BI," imbuhnya.
Giro wajib minumum (GWM) juga akan ditambah sebesar Rp23 triliun dari sebelumnya Rp51 triliun per 1 April 2020 mendatang. Ada pun GWM valuta asing (Valas) bakal diturunkan menjadi Rp3,2 miliar.
Editor: Hendra Friana