tirto.id - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pihaknya mengambil tiga kebijakan moneter untuk menekan dampak corona.
Pertama membeli Surat Berharga Negara (SBN) baik di pasar reguler maupun sekunder. Menurut Perry, langkah tersebut dilakukan untuk menjaga market confiden sertaagar harga SBN Indonesia tetap stabil ketika para investor global mulai melepa ssell of obligasi Indonesia.
"BI sudah membeli SBN dari pasar sekunder sejumlah Rp103 triliun year to date. Di mana Rp80 triliun itu kami beli sejak terjadinya corona virus," ujar Perry di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2019).
Selain membeli surat utang, lanjutnya, BI juga memangkas suku bunga acuan BI sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen akhir bulan lalu. Langkah itu dilakukan untuk menstimulasi perekonomian domestik yang jadi satu-satunya tumpuan pertumbuhan ekonomi di tengah mewabahnya corona.
BI, tutur Perry, juga melakukan intervensi pasar dengan valuta asing. "Tentu saja intervensi di pasar valas, di spot untuk menstabilkan nilai tukar rupoah dan intervensi di pasar forward untuk menstabilkan nilai tukar rupiah melalui Domestic Non Delivery Forward (DNDF)," pungkasnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana