Menuju konten utama

Gradual, Strategi Jokowi Soal Penerimaan Pajak

Joko Widodo mengatakan setuju jika rasio pajak dinaikkan. Namun ia menegaskan itu tak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Ini ia katakan untuk mengkritik pernyataan Prabowo. 

Gradual, Strategi Jokowi Soal Penerimaan Pajak
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/hp.

tirto.id - Joko Widodo mengatakan setuju jika rasio pajak dinaikkan. Namun ia menegaskan itu tak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Ini ia katakan untuk mengkritik pernyataan Prabowo.

"Kalau dalam setahun naiknya drastis seperti itu, artinya akan ada lima persen dari GDP kita, artinya Rp750 triliun yang itu akan ditarik pajak. Apa yang terjadi kalau seperti itu? Akan terjadi shock ekonomi"

"Oleh sebab itu yang ingin kami lakukan adalah menaikkan tax ratio secara gradual, dengan membangun sebuah tax base yang sebanyak-banyaknya, dan itu sudah kita lakukan sejak kita melakukan tax amnesty."

Sementara itu, Ma'ruf Amin menekankan intensifikasi wakaf uang guna meningkatkan penerimaan zakat dan wakaf.

"Bukan biasanya wakaf tanah, kuburan, madrasah, masjid, sekarang sudah dikembangkan wakaf uang."

Pernyataan ini diungkapkan Jokowi dan Ma'ruf untuk menjawab pertanyaan panelis: "strategi dan kebijakan konkret apa yang akan dilakukan untuk mendorong peningkatan tax ratio sekaligus penerimaan zakat dan wakaf?"

Ini merupakan debat kelima sekaligus terakhir di Pilpres 2019. Sebelum ini, Jokowi dan Prabowo sudah berhadapan di debat sebanyak tiga kali. Dua di antaranya tanpa didampingi calon wakil presiden.

Debat ini juga menutup masa kampanye Pemilu 2019. Hari pencoblosan Pemilu 2019 berlangsung empat hari lagi, yakni pada Rabu, 17 April 2019.

Baca juga artikel terkait DEBAT PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Mufti Sholih

Penulis: Mufti Sholih
Editor: Mufti Sholih