tirto.id - Gerakan Pemuda Ansor mendesak agar pemerintah segera membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Alasan Ansor, HTI anti terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan aktif mengampanyekan negara khilafah.
"Sejauh ini belum ada tindakan nyata untuk membubarkan HTI yang jelas-jelas ingin mendirikan negara khilafah," kata Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas, di Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Yaqut mewanti-wanti apabila HTI dibiarkan berkembang bisa mengancam keutuhan NKRI. Apalagi, HTI menjadikan kampus-kampus sebagai basis penyebaran pengaruh mereka.
"Saya juga bingung apa sih yang ditunggu sehingga penanganan HTI ini terkesan lamban," kata Yaqut.
Menurut dia, "pembiaran" terhadap perkembangan HTI jelas memunculkan pertanyaan bahkan spekulasi bahwa HTI merupakan "mainan" pihak internal negara untuk kepentingan mereka, seperti untuk mengonsolidasi umat Islam untuk merebut kekuasaan.
"Agar tidak muncul spekulasi itu, ya secepatnya HTI harus dibubarkan. Toh mereka itu gak ngaruh dan gak punya jasa sama sekali pada republik ini," kata Yagut.
Namun dalam siaran pers pada 16 April 2017, HTI menyebut bahwa perjuangan mereka, sebagaimana diajarkan Rasulluwah saw., merupakan bentuk kecintaan kepada Indonesia.
“Kecintaan HTI pada Indonesia bukan kecintaan yang semu apalagi chauvistik seperti yang dilakukan oleh banyak kelompok nasionalis secular; di satu sisi mereka bilang cinta Indonesia, namun di sini lain justru menggerogoti pilar-pilar penting tegaknya kedaulatan negeri ini,” demikian siaran pers itu menyebutkan.
Menurut HTI, kelompok nasionalis sekuler itulah yang justru membiarkan berbagai kebijakan pro asing dan membiarkan lahirnya aturan-aturan yang jelas-jelas sangat merugikan negara. Padahal, sebut HTI, semua itu terbukti telah membawa Indonesia pada jurang kehancuran.