tirto.id - Akses investasi semakin terbuka, masyarakat Indonesia tak hanya bisa menanamkan modal melalui pembelian saham di perusahaan lokal. Namun bisa juga menanam modal di perusahaan Amerika Serika (AS). Layanan tersebut terbuka melalui aplikasi Gotrade yang sudah secara resmi dapat diakses di Indonesia.
Pendiri Gotrade Rohit Mulani menjelaskan, akses untuk investasi tersebut bisa dilakukan oleh semua orang dan di mana saja. Hingga saat ini pihaknya telah berhasil mengumpulkan 15,5 juta dolar AS dalam putaran seri A yang dipimpin oleh Velocity Capital Fintech Ventures.
Putaran investasi ini juga diikuti partisipasi dari investor seluruh dunia, seperti Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) Jepang, BeeNext Singapura, Kibo Ventures Spanyol, Picus Capital Jerman, dan juga investor yang sudah terlibat sebelumnya, seperti LocalGlobe UK, Social Leverage US & Raptor US.
“Pendanaan ini diungkapkan satu tahun setelah Gotrade diluncurkan. Dalam periode yang sama, Gotrade juga sudah mengumpulkan lebih dari 500.000 users dari 140 negara tanpa melakukan pemasaran. Pertumbuhan viral dari aplikasi ini terjadi secara natural dari word of mouth dan juga referral para pengguna,” jelas dia dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Selasa (5/4/2022).
Ia menjelaskan, Gotrade didirikan pada tahun 2019 dengan misi untuk membuat investasi dapat diakses oleh semua orang, di mana saja. Gotrade memungkinkan pengguna di seluruh dunia untuk membeli saham fractional dari perusahaan-perusahaan raksasa yang ada di NYSE dan NASDAQ hanya dari 1 dolar AS.
Selain itu, Gotrade mendapatkan investasi seed-round sebesar 7 juta dolar AS pada 2021 dari LocalGlobe dan Social Leverage, yang keduanya merupakan investor awal Robinhood. Setelah mendapat izin dari Labuan Financial Services Authority of Malaysia, Gotrade meluncurkan platformnya dengan sistem undangan (invite-only) pada Maret 2021, dan diikuti oleh peluncuran secara global pada September 2021.
Tanpa mengandalkan pemasaran, aplikasi ini telah berhasil menarik 500.000 pengguna. 90% dari para pengguna tersebut berinvestasi di pasar saham US untuk pertama kalinya. Hingga saat ini, para pengguna Gotrade sudah melakukan transaksi senilai lebih dari 400 juta dolar AS dengan jumlah trade sebanyak 5 juta trade,” ujar dia.
Selayaknya Robinhood yang merupakan perusahaan layanan bisnis Amerika Serikat, Gotrade tidak membebankan biaya komisi pada trade mereka. Namun, berbeda dengan Robinhood, Gotrade tidak mengadopsi praktik kontroversial dengan memonetisasi pembayaran order flow.
Gotrade mendapatkan pemasukan dengan membebankan 0,50% hingga 1,20% dalam biaya FX (jumlahnya tergantung dari mata uang asal) ketika pengguna memilih untuk deposit dengan mata uang lokal yang kemudian dikonversikan menjadi dolar AS untuk diperdagangkan.
Biaya ini juga sudah termasuk biaya setoran instan - dimana ini akan memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan peluang perdagangan tanpa harus menyimpan dana di akun mereka terlebih dahulu.
Gotrade juga sedang menguji produk keanggotaan premium yang disebut Gotrade Black yang memberi penggunanya akses ke grafik candlestick, rating analis, target price, dan pengukuran risiko dengan biaya keanggotaan bulanan 2 dolar AS.
“Sekarang, Gotrade berniat untuk menyentuh pasar lokal setelah tercapainya pendanaan 15,5 juta dolar AS yang dipimpin oleh Velocity. Pendanaan ini membuat total pendanaan Gotrade pada saat ini menjadi senilai 22,5 juta dolar AS,” terang dia.
Gotrade memilih Indonesia untuk meluncurkan versi lokal Gotrade untuk pertama kalinya karena di sanalah masalahnya tampak paling mendesak dengan biaya reksa dana seringkali melebihi 5%. Broker lokal tidak diperbolehkan menawarkan saham asing di Indonesia, tetapi diperbolehkan menawarkan derivatif dari saham asing.
Hal ini membuat Gotrade bermitra dengan Valbury Asia Futures, Bursa Berjangka Jakarta dan Rumah Kliring Berjangka Indonesia - semuanya diatur oleh Bappebti, regulator derivatif di Indonesia, untuk merancang derivatif yang didukung penuh yang memberikan akses pasar langsung ke saham AS.
Sesuai peraturan setempat, dana dikirim ke Lembaga Kliring Berjangka Indonesia yang didukung negara dengan perdagangan yang dilakukan melalui Valbury dan terdaftar di Bursa Berjangka Jakarta.
Sebagai informasi, Gotrade Indonesia adalah platform pertama di Indonesia yang menawarkan akses pasar langsung ke saham AS. Sebelumnya, orang yang ingin membeli saham AS dari Indonesia harus menggunakan pialang saham asing atau pialang derivatif lokal yang biasanya memiliki biaya tersembunyi yang substansial hingga 1% per trade yang dibangun ke dalam bid-ask spread.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri