tirto.id - Google telah memenangkan pertarungannya dengan perusahaan software Oracle di pengadilan Amerika Serikat terkait perselisihan kedua perusahaan mengenai pelanggaran hak cipta bahasa pemograman Java yang dibuat oleh Oracle.
Dewan juri sebuah pengadilan di San Fransisco, Amerika Serikat, memenangkan Alphabet, yang merupakan induk perusahaan Google, pada hari Jumat (27/5/2016), dengan menyatakan secara hukum membolehkan Google menggunakan bahasa pemrograman Java yang dibuat oleh Oracle untuk menciptakan sistem operasi smartphone Android.
Sebagai catatan, sebesar 80 persen smartphone di dunia menggunakan sistem operasi Android besutan Google, demikian seperti dikutip dari BBC.
Juri memenangkan klaim Google yang menyatakan bahwa penggunaan platform pengembangan Java milik Oracle itu dilindungi oleh undang-undang hak cipta Amerika Serikat tentang "penggunaan yang wajar" (fair use), sehingga Oracle tidak mendapatkan sepeser pun dari gugatan kerugian 9 miliar dolar AS yang dimintanya.
Oracle menyatakan akan mengajukan banding.
"Kami sangat percaya bahwa Google mengembangkan Android secara ilegal dengan menyalin teknologi inti Java untuk secepat mungkin masuk ke pasar perangkat mobile," kata Pengacara Oracle Dorian Daley.
"Oracle mengajukan gugatan ini untuk menghentikan perilaku ilegal Google. Kami percaya ada banyak alasan untuk mengajukan banding dan kami berencana untuk membawa kasus ini kembali ke pengadilan federal melalui banding."
Sebagai catatan, peradilan ini diamati dengan lekat oleh para pengembang software yang khawatir kemenangan Oracle akan menyuburkan gugatan hak cipta software yang lebih banyak lagi, demikian seperti dikutip dari kantor berita Antara.
"Putusan hari ini bahwa Android menggunakan Java APIs secara wajar [fair use] merupakan kemenangan bagi ekosistem Android, bagi komunitas pemrograman Java, dan untuk para pengembang perangkat lunak yang mengandalkan bahasa pemrograman yang terbuka dan bebas untuk membangun produk konsumen yang inovatif," kata juru bicara Google dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email kepada BBC.
Pertempuran hukum kedua perusahaan dimulai pada 2010 dan keduanya pertama saling berhadapan di pengadilan pada Mei 2012. Oracle kalah, akan tetapi perusahaan itu kemudian mengajukan banding. Setelah perdebatan hukum, kasus itu dikirim kembali ke pengadilan.
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara