Menuju konten utama

Golkar: Langkah JK Ketemu Oposisi Bukan Untuk Berpaling dari Jokowi

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Dave Laksono mengatakan bahwa Golkar belum membicarakan tentang pencapresan JK ataupun menarik dukungannya kepada Jokowi. 

Golkar: Langkah JK Ketemu Oposisi Bukan Untuk Berpaling dari Jokowi
Ilustrasi. Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menkopolhukam Wiranto sebelum memimpin rapat terbatas tentang perkembangan persiapan pertemuan tahunan International Monetary Fund-World Bank Tahun 2018 di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/6/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) belakangan sering bertemu dengan tokoh-tokoh yang tidak masuk ke dalam kubu pendukung Jokowi untuk Pilpres 2019 mendatang. Namun, Golkar dan partai pendukung Jokowi tetap merasa pertemuan JK tersebut bukan untuk kepentingan politik jelang Pilpres 2019.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Dave Laksono kepada Tirto hari Rabu (4/7/2018). Dave menegaskan, Golkar belum membicarakan tentang pencapresan JK ataupun menarik dukungannya kepada Jokowi.

“Saat ini kami mendukung Jokowi-AH [Airlangga Hartarto]. Itu yang pasti. Kalau yang lain-lain itu tidak jelas. Belum ada apa-apa. Tidak pernah ada statement apapun dari Pak JK untuk maju sebagai capres apalagi dengan AHY [Agus Harimurti Yudhoyono]. Saat ini Golkar fokus untuk evaluasi Pilkada kemarin untuk persiapan menuju pileg dan pilpres di 2019,” tegas Dave pada Tirto.

JK yang sudah tidak bisa mengajukan diri sebagai cawapres di 2019 mendatang belakangan menemui Susilo Bambang Yudhoyono, Anies Baswedan, dan juga Amien Rais. Dari kubu Partai Demokrat bahkan sempat menyebut rencana capres-cawapres JK-AHY.

Namun, Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny G Plate juga berpandangan bahwa JK tidak sedang berusaha menjatuhkan Jokowi. Menurutnya, pertemuan Anies dengan JK hanya karena posisi Anies sebagai Gubernur Jakarta dan JK tetap akan mendukung Jokowi.

“Bagus dong Pak JK bawa Pak Anies sebagai gubernur DKI ke mana-mana. Karena keberhasilan Pak Jokowi juga ditentukan oleh keberhasilan gubernur-gubernur,” katanya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

“Jangan sampai ada relasi antar hierarki negara ini buruk. Saya kira Pak JK membangun relasi yang bagus.” sambungnya.

Pengamat politik dari LIPI, Syamsudin Haris mengatakan, JK-AHY memang merupakan kondisi yang sulit menjadi kenyataan. Namun, kubu Jokowi tetap harus mewaspadai langkah Golkar, karena dukungan bisa saja beralih tiba-tiba. Meski begitu, pertemuan JK tak perlu menjadi kekhawatiran.

“Sudah tentu perlu diwaspadai karena koalisi politik bersifat sangat cair,” katanya. “Langkah JK bukan langkah Golkar.”

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yandri Daniel Damaledo