Menuju konten utama

Polisi Bantah Penangkapan Satu Warga Wadas

Menurut polisi, warga tersebut hanya dimintai keterangan terkait kondisi Wadas.

Polisi Bantah Penangkapan Satu Warga Wadas
Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas duduk sambil membentangkan poster saat berunjuk rasa menolak penambangan di Desa Wadas untuk pembangunan Bendungan Bener, Purworejo, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (8/11/2018). ANTARA FOTO/R. Rekotomo

tirto.id - Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy membantah perihal penangkapan satu warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Menurut Iqbal, warga tersebut hanya dimintai keterangan terkait kondisi Wadas.

“Bukan penangkapan. Hanya diminta keterangan terkait kondisi Wadas di mapolsek. Yang bersangkutan atas nama Muhammad Su’ud,” kata dia ketika dihubungi Tirto, Selasa (8/2/2022).

Berdasar video yang dikirimkan oleh polisi, Su’ud berada di sebuah ruangan polisi. Ia berkacamata, berkaus ungu, bercelana pendek jeans biru, dan bersandal selop. Su’ud duduk di bangku, di hadapannya ada seorang polisi bermasker oranye memegang pulpen dan kertas.

Lalu seorang polisi berjaket hitam dan bercelana panjang cokelat menghampirinya sembari membawa piring dan sebuah botol air mineral. “Durung sarapan to?” tanya dia. Su’ud pun menjawab sambil tersenyum. Lantas si polisi melanjutkan “Sambil dicicipi, ya. Bapak ini jelaske, (Su’ud) jawab semua.

Sebelumnya, beredar informasi di media sosial soal penangkapan satu warga Desa Wadas. Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Informasi itu diunggah oleh akun Instagram wadas_melawan. Warga tersebut ditangkap saat tengah makan di warung.

Warga Wadas masih menolak tambang batu andesit untuk proyek Bendungan Bener berdiri di kampungnya. April 2021, ada beberapa warga yang juga diringkus aparat keamanan. Penangkapan itu dilakukan saat warga melakukan aksi blokir jalan, dengan batang pohon sambil duduk dan bersalawat.

Kepolisian dan TNI memaksa masuk blokade dengan membawa gergaji mesin. Akibatnya bentrokan tak terhindari. Warga dan beberapa mahasiswa ditarik dan ditangkap paksa. Warga memilih mundur setelah polisi menembakkan gas air mata.

Baca juga artikel terkait TOLAK TAMBANG atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Restu Diantina Putri