tirto.id - Getaran gempa bumi tektonik berkekuatan 6,5 skala richter pada kedalaman 15 km yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh pada Rabu (7/12/2016) sekitar pukul 05.36 WIB sampai ke Langsa--sekitar 353 km dari pusat gempa di koordinat 5,25 LU dan 96,24 BT, 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh.
Nurul Huda (49), warga Desa Aluebeurawe, Langsa, kepada tirto.id, Rabu pagi ini, mengatakan bahwa getaran gempa sampai ke kampungnya. Ia menambahkan, gempa yang terjadi pada pagi ini berbeda dengan gempa tahun 2004 lalu, ketika itu gempa yang juga dirasakan warga Langsa tak membuat kepala pusing.
"Sampe sekarang [8.05 WIB], kepala saya masih pusing," katanya.
Nurul menyampaikan, meskipun getaran gempa terasa cukup keras di Langsa, di daerahnya tidak banyak mengalami kerusakan berarti.
Sementara itu, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Moch Riyadi, pada siaran pers pagi ini menyampaikan, berdasarkan hasil analisis peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan kuat terjadi di daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI).
Seluruh wilayah ini diperkirakan berpotensi mengalami dampak gempa bumi berupa kerusakan ringan seperti retak dinding dan atap rumah bergeser. Ini sesuai laporan sementara dari zona gempa bumi bahwa gempa bumi ini memang menimbulkan kerusakan di berbagai tempat.
Sedangkan hasil monitoring BMKG menunjukkan hingga pukul 5.30 WIB sudah terjadi gempa bumi susulan sebanyak 5 kali dengan kekuatan terbesar M=4,8.
"Tampak bahwa tren kekuatan gempa bumi susulan semakin kecil, sehingga masyarakat dihimbau agar tetap tenang, selanjutnya mengikuti arahan BPBA setempat dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," demikian BMKG.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH