Menuju konten utama

Gerindra: Sekjen PDIP Hasto Berupaya Downgrade Jokowi

Partai Gerindra menilai Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menggiring seolah-olah Presiden Joko Widodo menginginkan jabatan tiga periode.

Gerindra: Sekjen PDIP Hasto Berupaya Downgrade Jokowi
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani membenarkan bergabungnya Dedi Mulyadi dan langsung menjadi bacaleg untuk Pemilu 2024 di KPU RI pada Sabtu (13/5/2023). tirto.di/Irfan Amin

tirto.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, menilai, pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran cerminan Jokowi tiga periode. Partai Gerindra pun menilai pernyataan Hasto, merendahkan Presiden Jokowi.

"Yang dikemukakan oleh Hasto itu, kan, upaya untuk men-downgrade Pak Jokowi karena diharapkan efeknya akan terjadi downgrade pada pasangan 02 Prabowo-Gibran," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, kepada wartawan di Jakarta Selatan, Kamis (25/1/2024).

Dia menilai Hasto menggiring seolah-olah Jokowi menginginkan jabatan tiga periode.

"Dengan begitu seolah-olah Pak Jokowi ingin melanggengkan kekuasaannya untuk tiga periode," ucap Muzani.

Muzani enggan berspekulasi terlalu jauh Jokowi akan ikut mengkampanyekan Prabowo-Gibran. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi untuk menggunakan haknya itu.

"Jika beliau [Jokowi] akan berkampanye kami akan dengan sangat bergembira dan senang sekali, beliau akan turun gunung," tutur Muzani.

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait presiden boleh berkampanye dan memihak, menunjukkan pasangan Prabowo- Gibran, cerminan Jokowi tiga periode.

“Apa yang disampaikan Pak Jokowi akhirnya membuktikan bahwa pasangan Prabowo-Gibran merupakan cermin Jokowi tiga periode yang selama ini ditolak oleh PDI Perjuangan bersama seluruh kelompok pro demokrasi, para budayawan, cendekiawan, dan kekuatan yang berjuang menjaga konstitusi," kata Hasto dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (25/1/2024).

Hasto juga mempersoalkan pernyataan Jokowi yang disampaikan dihadapan Prabowo Subianto dan jajaran TNI. Ia menilai hal itu sangat tidak baik. Pasalnya, kata dia, TNI adalah kekuatan pertahanan yang seharusnya netral.

Namun, lanjut dia, hal tersebut justru mengungkapkan motif sepertinya ingin melibatkan TNI, setidaknya secara psikologis.

Baca juga artikel terkait JOKOWI 3 PERIODE atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Flash news
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Intan Umbari Prihatin