Menuju konten utama

Golkar Sempat Digoda Setujui Masa Jabatan Presiden 3 Periode

Partai Golkar memastikan saat ini semua pihak sedang mempersiapkan pemilu berjalan secara demokratis.

Golkar Sempat Digoda Setujui Masa Jabatan Presiden 3 Periode
Petugas menunjukkan tinta yang akan digunakan untuk Pemilu 2024 di gudang logistik KPU Kota Semarang, Kawasan Industri Candi Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (3/11/2023). KPU Kota Semarang menerima logistik Pemilu 2024 tahap pertama berupa 9.292 unit tinta untuk kebutuhan perlengkapan 4.646 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Semarang pada pemilu serentak tanggal 14 Februari 2024. ANTARA FOTO/Aji Styawan/Spt.

tirto.id - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia memastikan partainya mendukung Pemilu 2024 dijalankan dengan demokratis. Menurut Doli pemilu merupakan salah satu ciri sistem demokrasi yang dianut Indonesia.

"Sistem politik kita adalah sistem demokrasi. Salah satu indikatornya adalah pemilu. Jadi itu saya kira itu menjadi komitmen kita semua," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023).

Doli lantas menyinggung sosok yang menggoda mereka ihwal perpanjang masa jabatan presiden tiga periode. Dia memastikan Golkar kala itu tegas menolak. Hanya saja, Doli tak menyebutkan sosok yang menggoda itu.

"Waktu itu ada orang yang narik-narik, yang goda-goda misalnya diperpanjang begitu ya. Terus kemudian tiga periode, akhirnya, kan, tidak ada yang tergoda. Kita semuanya komitmen bahwa konsensus kita yang tertuang dalam UUD 1945, pemilu kita laksanakan secara demokratis," ucap Doli.

Ketua Komisi II DPR RI itu memastikan saat ini semua pihak sedang mempersiapkan pemilu berjalan secara demokratis.

"Adanya seleksi misalnya pencalonan, terus kemudian kenapa kemarin kita lebih mendorong sistemnya terbuka daripada tertutup. Itu, kan, bagian dari kita menginginkan supaya proses pemilu ini semuanya sedemokratis-demokratisnya," tutur Doli.

Saat ini, kata dia, ada kesadaran politik yang membaik, mengingat Pilpres 2024 diikuti oleh oleh tiga pasangan calon.

"Kita punya pengalaman kemarin ada dua capres dan cawapres ternyata yang menimbulkan ada keterbelahan, polarisasi, sekarang kita tiga, jadi ada kesadaran itu juga dalam politik," kata Doli.

Di sisi lain, dia mendorong agar aparatur sipil negara (ASN) bisa menjaga netralitasnya pada Pemilu 2024.

"Sekarang kita tinggal jaga juga soal netralitas, soal kemudian bagaimana kita semua yang bertanggung jawab terhadap pemilu ini betul-betul bisa menjaga agar pemilu ini bisa berjalan secara berkualitas," tutur Doli Kurnia.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto