Menuju konten utama

Gereja Jember Ubah Jadwal Misa Hormati Lebaran Umat Islam

Pihak Gereja Santo Yusup telah melakukan sosialisasi sejak dua minggu yang lalu, terkait dengan perubahan jadwal misa.

Gereja Jember Ubah Jadwal Misa Hormati Lebaran Umat Islam
(Ilustrasi) Gereja Katolik Hati Kudus Yesus, Tegal, Jawa Tengah, Rabu (21/12). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah.

tirto.id - Untuk menghormati hari raya Lebaran umat Islam, Gereja Katolik Santo Yusup mengubah jadwal misa pada hari Minggu, karena bertepatan dengan perayaan Salat Id di Masjid Jami Al Baitul Amin, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

"Biasanya jadwal misa pada hari Minggu pukul 05.30 WIB dan pukul 07.30 WIB. Namun, karena hari ini bertepatan dengan momentum Lebaran, jadwal misa diubah pada pukul 16.00 WIB dan pukul 18.30 WIB untuk menghormati umat Islam yang Salat Idul Fitri," kata Ketua Musyawarah Antar-Gereja Ignatius Sumarwiadi di Jember, Minggu (25/6/2017).

Sebagaimana diketahui, jarak Gereja Santo Yusup dengan Masjid Al Baitul Amin di alun-alun hanya sekitar 300 hingga 400 meter. Biasanya banyak kendaraan umat Muslim yang beribadah Salat Id diparkir di sekitar Gereja Santo Yusup, Jalan Kartini.

Menurut Ignatius, pihak Gereja Santo Yusup telah melakukan sosialisasi sejak dua minggu yang lalu, terkait dengan perubahan jadwal misa.

"Kami sudah menyosialisasikan perubahan jadwal misa itu kepada jemaat dua pekan lalu karena Gereja Santo Yusup sangat menjaga toleransi dan kebersamaan untuk menghormati sesama dan agama lain," tuturnya.

Menurut dia, pihak Gereja Santo Yusup juga mempersilakan umat Muslim untuk menitipkan kendaraannya di halaman gereja.

"Silakan warga yang ingin menitipkan kendaraannya di halaman gereja karena kami akan menjaganya dengan senang hati, bahkan para pemuda gereja diminta untuk membantu bersih-bersih setelah pelaksanaan Salat Id di Masjid Baitul Amin," katanya.

Umat Katolik, kata Ignatius, sangat menghargai setiap warga negara untuk bisa melaksanakan ibadah dengan baik sehingga jemaat gereja tidak akan keberatan untuk mendahulukan umat Islam yang Salat Id.

Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa enam perukyat hilal bersaksi melihat bulan muda atau hilal sehingga menjadi salah satu dasar penetapan Idul Fitri 1438 Hijriah pada hari Minggu.

"Ada enam petugas yang menyampaikan kesaksian di bawah sumpah bahwa mereka lihat hilal," kata Lukman dalam jumpa pers Sidang Isbat Awal Syawal 1438 Hijriah di Kantor Kemenag, Jalan Thamrin Jakarta, seperti dikutip dari Antara.

Baca juga artikel terkait IDUL FITRI atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto