Menuju konten utama

Gerbang Tol akan Hilang 2024, Transaksi Nanti Tak Usah Berhenti

Melalui sistem multi lane free flow (MLFF), diharapkan pada 2024 tidak ada lagi gerbang tol untuk melakukan transaksi.

Gerbang Tol akan Hilang 2024, Transaksi Nanti Tak Usah Berhenti
Antrian kendaraan saat transaksi di Gerbang Tol Cibubur, Jakarta TImur, Kamis (31/8/2017). ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap mengimplementasikan sistem transaksi nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) di seluruh ruas jalan tol di Indonesia. Melalui sistem ini, diharapkan pada 2024 tidak ada lagi gerbang tol untuk melakukan pembayaran.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan uji coba sistem ini baru akan dilakukan pada akhir 2022. Pengguna tol nantinya tidak perlu menempelkan kartu elektroniknya di gerbang tol.

"Di akhir tahun ini kita akan mulai mengenalkan transaksi yang sifatnya nirsentuh. Jadi tidak lagi melakukan tapping," kata Danang dalam dalam Webinar Infrastruktur untuk Indonesia, di Jakarta, Rabu (2/3/2022).

Danang menjelaskan sistem transaksi nirsentuh sepenuhnya menggunakan teknologi. Nantinya kendaraan yang lewat akan terdeteksi oleh satelit, dan bisa melaju masuk tanpa menyentuhkan kartu elektronik di mesin pemindai yang biasanya ada di gerbang tol.

"Lama-kelamaan karena sudah terbiasa, gate itu kami buka sehingga pada tahun 2024 tidak akan ada gardu tol," jelasnya.

Untuk saat ini, pemerintah masih mengumpulkan informasi dari masyarakat soal cara pembayaran di jalan tol. Sebab, masih banyak diantaranya yang menggunakan dompet elektronik atau e-wallet, kartu debit, kartu kredit, uang elektronik, hingga payment system lainnya.

"Kalau secara timeline, MLFF Di akhir tahun ini kita akan ujicobakan di beberapa ruas. Sehingga pada akhir tahun depan itu akan betul-betul 100 persen," kata Danang.

Baca juga artikel terkait BAYAR TOL TANPA BERHENTI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Bayu Septianto