tirto.id - Gerbang Tol Salatiga menjadi salah satu jalur utama yang dilalui pemudik Lebaran 2025 karena posisinya yang strategis di ruas Jalan Tol Semarang-Solo, bagian dari jaringan Tol Trans Jawa. Gerbang tol ini menghubungkan Kota Semarang dengan Solo serta daerah sekitarnya, seperti Boyolali, Magelang, dan Yogyakarta, yang merupakan destinasi utama bagi pemudik dari wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
Selain itu, Jalan Tol Semarang-Solo berperan penting dalam memperlancar arus mudik dan balik Lebaran, mengurangi kepadatan di jalan nasional non-tol, terutama jalur Pantura dan Selatan Jawa. Dengan akses keluar di Gerbang Tol Salatiga (KM 459/471), pemudik yang menuju Salatiga dan sekitarnya dapat mencapai tujuan lebih cepat tanpa harus melewati kemacetan di jalan arteri. Pemerintah dan operator tol juga diperkirakan akan menyiapkan berbagai fasilitas di sekitar rest area dan gerbang tol ini untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan saat puncak arus mudik.
Benarkah Gerbang Tol Salatiga Terindah di Indonesia?
Gerbang Tol (GT) Salatiga sering disebut sebagai salah satu gerbang tol terindah di Indonesia karena menawarkan panorama luar biasa dengan latar belakang Gunung Merbabu yang megah. Julukan "Panoramic Toll Road" yang melekat pada ruas tol ini semakin mengukuhkan keindahan alamnya, yang juga mencakup perbukitan hijau, persawahan, dan suasana pedesaan yang asri.
Keindahan ini sebenarnya terjadi secara kebetulan, karena saat desain GT Salatiga dibuat, pertimbangan utama adalah efisiensi jaringan jalan, bukan estetika. Namun, karena viral di media sosial, banyak pengendara yang tertarik untuk mengabadikan momen saat melewati gerbang tol ini.
Pemerintah Kota Salatiga pun merespons fenomena ini dengan rencana pembangunan tempat singgah yang dilengkapi gardu pandang, sehingga keindahan GT Salatiga bisa dinikmati lebih banyak orang, termasuk masyarakat non-pengguna tol. Upaya ini juga diharapkan dapat menggerakkan ekonomi lokal dengan menghadirkan warung makan dan tempat wisata kuliner di sekitar lokasi.
Meski ada beberapa gerbang tol lain yang juga menawarkan pemandangan indah, seperti Gerbang Tol Bali Mandara yang melintasi laut atau Gerbang Tol Bakauheni dengan panorama Selat Sunda, dari segi lanskap pegunungan, GT Salatiga tetap menjadi salah satu yang terbaik dan paling ikonik di Indonesia.
Lokasi dan Akses Gerbang Tol Salatiga
Gerbang Tol (GT) Salatiga terletak di Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah, dan berfungsi sebagai pintu keluar bagi pengguna Jalan Tol Semarang-Solo. GT ini berada di ruas tol KM 459 (471) dan menjadi salah satu akses utama bagi kendaraan yang menuju Kota Salatiga dan sekitarnya. Dengan lokasi strategisnya, GT Salatiga memudahkan perjalanan dari dan ke berbagai daerah, seperti Semarang, Boyolali, serta jalur yang mengarah ke Solo dan Yogyakarta.
Exit Tol Salatiga juga menghubungkan pengguna tol dengan jalan nasional yang menuju berbagai destinasi penting di Jawa Tengah. Selain itu, akses dari GT Salatiga menuju pusat kota cukup mudah melalui Jalan Lingkar Salatiga atau Jalan Nasional 20, yang menghubungkan Salatiga dengan wilayah Suruh dan Tingkir.
Bagi pengendara yang ingin melanjutkan perjalanan ke arah barat atau selatan, exit ini juga menjadi jalur penghubung ke Kabupaten Semarang, Boyolali, dan akses lebih lanjut ke Yogyakarta melalui jalur darat. Dengan adanya GT Salatiga, arus lalu lintas menjadi lebih lancar dan perjalanan lebih efisien bagi masyarakat serta pengguna jalan tol.
Lokasi Rest Area Tol Salatiga
Rest area di sekitar Tol Salatiga berada di ruas Jalan Tol Semarang-Solo, dengan beberapa titik lokasi yang dapat digunakan pengendara untuk beristirahat. Salah satu yang paling terkenal adalah Rest Area KM 456, yang terletak di wilayah Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Fasilitas Rest Area KM 456
Rest area ini terbagi menjadi dua bagian:- KM 456A (arah Solo)
- KM 456B (arah Semarang)
- SPBU 24 jam
- Masjid
- Bengkel
- Restoran
- Minimarket
- ATM Center
- Area hijau dan tempat bermain anak
Selain Rest Area KM 456, ruas Tol Salatiga juga memiliki beberapa rest area lainnya:
- Rest Area KM 456A (arah Solo) - tipe B
- Rest Area KM 487A (arah timur) - tipe B
- Rest Area KM 487B (arah barat) - tipe B
Penulis: Astam Mulyana
Editor: Dipna Videlia Putsanra