tirto.id - Hasil survei yang dilakukan terhadap kalangan remaja pengguna internet menyatakan generasi milenial di Cina tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup karena berbagai faktor.
Dalam survei yang dilakukan oleh Komite Tidur Sehat itu menyatakan, sekitar 60 persen responden yang lahir setelah tahun 1990 merasa khawatir akan pekerjaan dan karier mereka. Hal itu disebut menjadi faktor utama terganggunya jam tidur mereka.
Selain itu, sebagian besar generasi milenial Cina juga bermain gawai lebih dari satu jam sebelum berusaha memejamkan mata. Bahkan mereka juga sering tidur dalam waktu yang tidak tentu, demikian survei komite di bawah Perhimpunan Dokter Kesehatan China (CMDA).
Sebagian besar pemuda yang mengalami kesulitan tidur itu tinggal di kota-kota besar di China, seperti Beijing, Shanghai, dan Guangzhou. Kendati demikian, survei tersebut tidak menyebutkan berapa jumlah responden yang diteliti dengan menggunakan parameter tidur selama 7,5 jam atau di bawah waktu tidur sehat yang direkomendasikan selama delapan jam.
Hampir setengah dari responden menyatakan faktor utama yang membuat mereka sulit tidur disebabkan karena kekhawatiran terhadap karier mereka. Sebagian besar yang mengalami insomnia adalah mereka yang bekerja sebagai programer.
Selain itu, profesi yang turut memiliki masalah dengan tidur adalah pekerja kasar, staf penjualan, konsultan, pemilik toko daring, dan selebritis daring.
Generasi milenial Shanghai juga tidur lebih awal dibandingkan dengan warga beberapa kota besar lainnya di daratan Tiongkok. Namun milenial Beijing bangun lebih awal daripada rekan seumuran mereka di Kota Zhuhai, Provinsi Guangdong.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan untuk memperingati Hari Tidur se-Dunia.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto