tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Jokowi, Senin (30/7/2018) melakukan kunjungan ke Kabupaten Lombok Timur, NTB yang terkena dampak gempa bumi sebesar 6,4 SR.
Dalam peninjauan itu, Presiden Jokowi ingin memastikan penanganan dampak gempa dapat diselesaikan dengan cepat dan baik, seperti adanya bantuan pelayanan kesehatan, ketersediaan logistik dan kebutuhan dasar bagi pengungsi, serta tersedianya layanan pendidikan darurat.
"Presiden akan bertemu dengan warga yang terkena dampak bencana dan juga menyerahkan bantuan," demikian keterangan dari Deputi Protokol, Pers dan Media Bey Machmudin pada Senin pagi, seperti dilansir Antara.
Gempa bumi dengan kekuatan 6,4 SR yang mengguncang Lombok dan Sumbawa dirasakan juga hingga sebagian daerah Bali. Peristiwa yang terjadi pada Minggu (29/7/2018) pukul 05.47 WIB tersebut sampai Senin pagi masih diikuti gempa susulan, setidaknya hingga 200 kali.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, berdasarkan data sementara BPBD NTB, tercatat 14 orang meninggal dunia, 162 jiwa luka-luka dan ribuan unit rumah rusak.
BPBD dan beberapa instansi lain telah menyalurkan bantuan makanan, air mineral, tenda pengungsi, makanan lauk pauk, makanan tambahan gizi dan lainnya. Mobilisasi peralatan dan logistik pun terus dilakukan.
Dalam kunjungan ke lokasi korban gempa ini, Presiden Jokowi ikut didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi. Rombongan tiba di helipad Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Lombok Timur pada pukul 07.30 WITA.
Sebelum memasuki kendaraan, Presiden mendengarkan laporan dari Kepala BNPB Willem Rampangilei tentang penanganan darurat dampak gempa. Setelah itu, Jokowi bersama rombongan menuju lokasi pengungsian di Lapangan Madayin, Desa Madayin, Kecamatan Sambelia.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari