tirto.id - Gempa bumi berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) yang terjadi di laut arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten ikut membuat panik warga Rangkasbitung.
Setelah selama 40 detik diguncang gempa cukup kuat pada pukul 13.34 WIB, warga pun spontan berhamburan menyelamatkan diri ke luar rumah
"Kami sangat ketakutan karena beberapa bata bangunan di depan Kantor BPBD Lebak terjatuh akibat getaran gempa cukup kuat itu," kata Nana Jumhana (50), warga Rangkasbitung, Selasa (23/1/2018).
Nana menyatakan, saat itu dirinya sedang mendatangi Kantor BPBD Lebak guna mengecek perkembangan korban banjir. Namun, secara tiba-tiba terjadi gempa dan menggetarkan gedung sehingga semua orang berhamburan ke luar kantor demi menyelamatkan diri.
"Beruntung, ketika keluar dari kantor BPBD tidak tertimpa beberapa bata yang jatuh dari bangunan itu," kata Nana.
Menurut Nana, apabila gempa itu berlangsung cukup lama, maka pasti akan ada korban jiwa. "Kami tidak bisa membayangkan jika gempa itu berlangsung lama dipastikan menimbulkan korban jiwa," kata Nana.
Senada dengan Nana, warga Kelurahan Rangkasbitung Timur, Dodi (45) juga mengaku bahwa dirinya juga ikut ke luar rumah saat gempa itu datang.
"Kami saat itu sedang menonton tayangan televisi, tiba-tiba gempa dan segera menyelamatkan diri dengan berlarian ke luar rumah," kata Dodi.
Kendati demikian, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan gempa tektonik berskala 6,4 SR itu tidak menimbulkan korban jiwa dan luka. Namun dia menerima laporan 116 rumah di pesisir selatan rusak parah.
"Kami membuka posko kebencanaan dan mencatat 116 unit rumah rusak tersebar di Kecamatan Bayah, Panggarangan, Cilograng, Lebak Gedong, Cimarga dan Sajira," kata Dodi.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto