Menuju konten utama

Gempa 4,1 SR yang Mengguncang Malang Tak Berpotensi Tsunami

Tidak ada laporan korban jiwa akibat gempa yang mengguncang Malang pagi ini. Hanya terdapat beberapa kerusakan.

Gempa 4,1 SR yang Mengguncang Malang Tak Berpotensi Tsunami
Ilustrasi Seismografi. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Gempa bumi berkekuatan 4,1 Skala Richter (SR) yang mengguncang Malang pagi tadi, Kamis (26/10/2017) dinyatakan tidak berpotensi tsunami. Gempa dengan kedalaman 10 kilometer pagi ini mengguncang wilayah Malang dan sekitarnya.

Menurut keterangan Kepala Stasiun Geofisika Karangkates, Musripan, gempa berkekuatan 4,1 SR itu terjadi pada Lokasi (koordinat) 9.62 LS, 112.90 BT atau 154 kilometer Tenggara Kabupaten Malang, Jawa Timur.

"Gempa berkedalaman 10 kilometer itu terjadi tepat pada pukul 05:04:06 WIB," kata Musripan ketika dihubungi di Malang, Kamis (26/10/2017).

Ia menerangkan gempa yang terjadi pagi tadi tidak berpotensi tsunami. "Sampai saat ini tidak ada laporan korban jiwa, hanya ada kerusakan dan guncangan gempa agak lemah," tuturnya, seperti dikutip Antara.

Sebelumnya, (Rabu, 25/10) sekitar pukul 23:35:37 gempa bumi tektonik berkekuatan 4,9 SR juga mengguncang wilayah Gunukmas, Jember hingga Tempursari, Lumajang. Gempa bumi terjadi dengan episentrum terletak pada koordinat 9.59 LS, dan 112.88 BT atau 167 kilometer Barat Daya Lumajang, pada kedalaman 10 km.

Dampak dan Makroseismik yang ditimbulkan gempa tersebut, peta tingkat goncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa goncangan lemah dirasakan di daerah Gumukmas Jember, Tempursari Lumajang dalam skala intensitas I Sig-BMKG atau II MMI.

Di dua wilayah tersebut, goncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan oleh beberapa orang. "Masyarakat tidak perlu khawatir dan kami imbau tetap tenang dan terus mengikuti arahan dari BPPD serta BMKG. Khusus untuk warga di daerah pesisir pantai juga tidak terpancing isu, sebab gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami," ujarnya.

Sejak terjadi gempa awal hingga laporan kejadian disusun (pukul 08.00 WIB), telah terjadi delapan kali aktivitas gempa susulan, namun agak lemah.

Tektonik dan Pembangkit gempa bumi ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lempeng. Dalam hal ini sesar/lempeng Indo Australia menyusup ke bawah lempeng Eurasia dan terjadi deformasi batuan hingga memicu terjadinya gempa bumi.

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra