Menuju konten utama

Gazprom Prediksi Permintaan Gas Global Turun di 2022, Kenapa?

Kepala Raksasa Gas Rusia, Gazprom Alexei Miller memprediksi permintaan gas dunia akan turun sebesar 65 miliar meter kubik pada 2022.

Gazprom Prediksi Permintaan Gas Global Turun di 2022, Kenapa?
Logo Gazprom. foto/Istockphoto

tirto.id - Kepala Raksasa Gas Rusia, Gazprom Alexei Miller memprediksi permintaan gas dunia akan turun sebesar 65 miliar meter kubik pada 2022. Kemudian 55 miliar meter kubik jatuh di 27 negara Uni Eropa.

Menurut perkiraan awal, penurunan permintaan gas global pada tahun 2022 sama dengan 65 miliar meter kubik.

"55 miliar meter kubik dari 65 miliar ini jatuh di 27 negara Eropa," kata Alexei Miller dalam sebuah pernyataan, mengutip Miller yang berbicara di pertemuan akhir tahun dikutip dari Antara, Kamis (29/12/2022).

Miller mengatakan tahun 2022 ternyata sangat sulit, dengan pasar energi mengalami perubahan besar. Dia mencatat pada awal tahun, perubahan tersebut dapat digambarkan sebagai volatilitas ekstrim, dan pada akhir tahun, menjadi jelas bahwa pasar mengalami turbulensi.

Selanjutnya, dia menjelaskan prakiraan awal jangka panjang, konsumsi gas global akan tumbuh sebesar 20 persen selama 20 tahun ke depan. Kemudian, Miller pun merefleksikan masa depan, proyek baru perusahaan dan ketahanan energi secara umum.

Sementara itu, di tempat terpisah Menteri Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim Jerman, Robert Habeck menuturkan, harga gas untuk konsumen di ekonomi terbesar Eropa akan tetap tinggi satu tahun lagi setelah krisis energi.

"Saya berharap semuanya sudah lebih baik menjelang akhir 2023," kata Habeck kepada kantor berita Jerman DPA, Rabu (28/12/2022).

"Kami masih harus menanggung harga yang lebih tinggi," tambahnya.

Habeck menuturkan setelah periode itu infrastruktur LNG Jerman berpeluang untuk berkembang sehingga penggantian yang cukup untuk gas Rusia dapat diimpor. Kemudian diharapkan akan mengatur harga.

Harga gas di Eropa sudah turun signifikan, setelah mencapai puncaknya pada akhir Agustus. Gas berjangka TTF (Title Transfer Facility) Eropa diperdagangkan sekitar 80 euro (85 dolar AS) per megawatt jam pada Rabu (28/12/2022), turun dari hampir 350 euro.

Untuk mengamankan pasokan gas Jerman, terminal gas alam cair (LNG) sedang dibangun untuk mendirikan infrastruktur baru untuk impor. Pada pertengahan Desember, lokasi pertama negara itu untuk pengoperasian Unit Penyimpanan dan Regasifikasi Terapung (FSRU) secara resmi dibuka di Wilhelmshaven.

"Jika kami berhasil mengembangkannya lebih jauh dengan kecepatan saat ini, maka kami akan menghubungkan kembali Jerman ke pasar dunia," kata Habeck.

"Dan kemudian kita juga akan mendapatkan harga pasar dunia yang jauh di bawah harga yang kita miliki sekarang," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait EKBIS

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin