tirto.id - PT Garuda Indonesia saat ini tengah mengincar suntikan modal dari investor usai lolos dari ancaman pailit pada proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada Senin (27/6/2022) lalu. Setelah sebelumnya perseroan berencana menerbitkan saham baru atau rights issue.
Garuda Indonesia akan menerima tambahan modal dari pemerintah sebesar Rp7,5 triliun pada kuartal ke III/2022 melalui skema penerbitan saham baru atau rights issue. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pihaknya melakukan aksi korporasi rights issue tahap kedua untuk mengakomodasi pendanaan dari investor strategis.
Kartika Wirjoatmodjo menuturkan pihaknya akan membidik kemitraan dengan maskapai internasional. Dia menjelaskan, potensi traffic domestik di pasar penerbangan Indonesia bisa menarik minat kerja sama dari para maskapai internasional yang fokus bisnisnya pada jasa penerbangan penghubung atau hub.
"Kami cukup meyakini dengan domestik penumpang Indonesia yang luar biasa kan kita kalau melihat Indonesia ini salah satu dari beberapa negara besar dunia yang punya domestik traffic yang besar, AS, China dan Indonesia yang termasuk domestiknya besar. Ini potensi yang luar karena kalau kita tahu banyak pemain airline itu hub player seperti Singapura, Dubai, Qatar itu kan pemain hub mereka tidak punya domestik market," kata Kartika Wirjoatmodjo, Selasa (28/6/2022).
Garuda Indonesia mengincar investor yang berasal dari pelaku bisnis dan finansial. Kartika menuturkan untuk investor yang berasal dari pelaku bisnis mengincar pebisnis maskapai luar negeri yang tidak fokus pada bisnis penerbangan.
"Ini kita cukup optimis akan ada yang berminat untuk kesana yang kedua financial investment, harapannya evaluasi kedepan juga meningkat, tentunya kami mengharapkan ada financial investor yang melihat potensi saham Garuda ke depan setelah PKPU dan setelah restrukturisasi bisa recover kepada nilai yang sehat," tandas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin