tirto.id - Setelah tumbuh sebesar 40 persen pada tahun lalu, Fujitsu Indonesia tahun ini memasang target pertumbuhan bisnis yang lebih realistis, yaitu sebesar 20 persen.
Angka tersebut akan dicapai baik melalui bisnis hardware maupun layanan mereka. "Kami saat ini 60 persen di hardware, 40 persen di services," ujar kata Managing Director Fujitsu Indonesia, Achmad Sunuadji Sofwan, di Bali, Kamis (27/5/2016).
Dari segi hardware, Fujitsu akan menggenjot penjualan produk laptop mereka, meskipun Achmad mengakui bahwa produk-produk laptop mereka tidak sepopuler laptop merek lain di Indonesia karena harganya yang sedikit premium, dengan range harga Rp13 juta hingga Rp27 juta.
Selain laptop, Fujitsu juga menawarkan produk-produk scanner dan server. Dari ketiga perangkat tersebut, Achmad mengaku, server masih menjadi penyumbang tumbuhnya bisnis Fujitsu di Indonesia.
"Paling banyak server, karena segmen kami segmen enterprise. Mungkin sekitar 30 persen dari server," ujar dia.
Ia mengatakan lebih lanjut bahwa meskipun di Jepang Fujitsu memiliki perangkat tablet dan smartphone, Fujitsu Indonesia belum berencana untuk memboyong kedua perangkat tersebut ke Indonesia.
"Belum tau, kita lihat situasi dulu, dari Jepang belum memutuskan untuk masuk ke sini," kata Achmad.
Ahmad mengatakan bahwa Fujitsu yang mulai masuk ke Indonesia pada 1995 serta hadir di 160 negara menganggap penting pasar Indonesia. Meski pasar Indonesia tidak sebesar Singapura, Achmad mengatakan, Indonesia masuk dalam 5 besar pasar Asia Tenggara.
"Fujitsu ingin melebarkan penetrasinya di luar Jepang," kata dia.
Achmad optimis bahwa penetrasi produk-produk Fujitsu di luar Jepang akan berjalan baik. Sebagai contoh, persentase perusahaan Indonesia yang menggunakan solusi Fujitsu, lanjutnya, ternyata lebih banyak dari perusahaan asal Jepang.
"Di Indonesia market kami justru 75 persen lokal, 25 persen perusahaan asal Jepang, jadi artinya bisa diterima di Indonesia," tutup dia.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara