Menuju konten utama

Fraksi Golkar Rombak Pimpinan Alat Kelengkapan Dewan di DPR

Melchias Markus Mekeng beralasan, perombakan ini untuk penyegaran dan memberi kesempatan pada setiap anggota belajar menjadi pemimpin.

Fraksi Golkar Rombak Pimpinan Alat Kelengkapan Dewan di DPR
Mantan Ketua Badan Anggaran DPR dari Fraksi Golkar Melchias Marcus Mekeng berjalan saat memenuhi panggilan pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (6/7). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean.

tirto.id - Fraksi Golkar di DPR RI merombak sejumlah pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Ketua Fraksi Golkar, Melchias Markus Mekeng menyatakan, perombakan ini untuk penyegaran dan memberi kesempatan pada setiap anggota belajar menjadi pemimpin.

"Karena kader-kader itu harus bisa dilatih untuk memimpin. Mimpin komisi, pansus, tempat-tempat yang lain agar suatu saat kalau dibutuhkan negara untuk menjadi tempat lain mereka sudah biasa memimpin," kata Mekeng, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/3/2018).

Perombakan ini, kata Mekeng, telah disepakati Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto dan pengurus DPP Golkar lainnya. Pimpinan yang diganti di antaranya adalah Komisi I, Komisi V, Komisi VI, Komisi VII, Komisi VIII, Komisi IX, dan Komisi X.

"Komisi I Meutya ganti Satya Yudha. [Komisi] V diganti dari Pak Muhidin menjadi Ibnu Mundzir. [Komisi] VI Pak Bowo diganti Dito Ganindito," kata Mekeng.

Ia menambahkan “[Komisi] VII Satya Yudha diganti Eni Saragih. [Komisi] VIII Nur Rahmat diganti Ace. [Komisi] IX Syamsul Bahri diganti Ihsan. [Komisi] X Ferdiansyah diganti Hetifah.”

Selain itu, pergantian juga dilakukan di pimpinan Baleg, yakni dari Firman Soebagyo menjadi M Sarmuji. Sementara, untuk BURT, Banggar, dan BKSAP tidak ada perubahan.

Beberapa anggota Fraksi Golkar yang mengisi posisi baru telah dilantik oleh Pimpinan DPR, seperti Ace Hasan Syadzily di Komisi VIII dan Hetifah di Komisi X. Keduanya dilantik kemarin, Rabu (28/3/2018).

Sebelumnya, Fraksi Golkar telah melakukan pergantian ketua fraksi dari Robert J Kardinal kepada Mekeng. Namun, untuk sekretaris dan bendahara fraksi tidak mengalami pergantian.

Pergantian lain yang sempat mencuat dari internal Golkar adalah posisi Pimpinan MPR, dari Mahyudin ke Siti Hediyati Soeharto atau Titiek Soeaharto.

Akan tetapi, pergantian tersebut belum terealisasi lantaran terganjal mekanisme di UU MD3 dan Mahyudin enggan untuk mundur dari jabatannya.

Baca juga artikel terkait FRAKSI GOLKAR atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Abdul Aziz