tirto.id - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Golkar, Dave Laksono menilai pergantian tiga Danjen Kopassus dalam empat bulan di era Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebagai hal lumrah.
“Proses pergantian jabatan, kenaikan pangkat, pergeseran posisi itu hal yang lumrah dalam tubuh TNI. Karena itu adalah bagian dari tour of duty,” ucap Dave dalam keterangan video, Rabu (30/3/2022) malam.
Dave mengatakan tak ada aturan tentang berapa lama perwira TNI menempati jabatan tertentu. Pergantian bisa dilakukan setiap waktu dan sesuai kebutuhan TNI.
“Jadi, itu bukanlah sesuatu hal yang mengagetkan,” kata Dave.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar ini menambahkan pergantian Danjen Kopassus melalui proses Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) sesuai dengan kebutuhan TNI.
Hal senada juga disampaikan legislator Golkar lainnya, Bobby Adhityo Rizaldi. Dia berpendapat Panglima TNI lebih paham kebutuhan organisasinya.
“Utamanya kan pasukan elit ini tidak ada kekosongan pimpinan,” ujar Anggota Komisi I DPR itu kepada reporter Tirto, Rabu (30/3/2022) malam.
Andika menunjuk Wakil Asisten Latihan Kepala Staf Angkatan Darat (Waaslat KSAD) bidang Kerja Sama Militer Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Iwan Setiawan menjadi Danjen Kopassus. Iwan akan menggantikan Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Widi Prasetijono.
Pergantian Danjen Kopassus pertama terjadi pada pertengahan November 2021. Waktu itu, Andika menggantikan Mayjen Muhammad Hasan dengan Mayjen Teguh Muji Angkasa. Lalu pergantian kedua terjadi pada akhir Januari, yakni Teguh digantikan oleh Widi Prasetijono. Terakhir, Widi digantikan oleh Iwan Setiawan.
“Ini membuat regenerasi menjadi lebih cepat, dan semoga bisa merespon dinamika dan tantangan sektor pertahanan kita, utamanya seperti di Papua,” imbuh Bobby.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan