Menuju konten utama

Film Home Sweet Home dan Unbaedah Menang ACFFest 2019

Home Sweet Home menjadi Film Terbaik dan Unbaedah menang dalam kategori Film Favorit Anti-corruption Film Festival (ACFFest) 2019.

Film Home Sweet Home dan Unbaedah Menang ACFFest 2019
Ilustrasi. REUTERS/Regis Duvignau

tirto.id - Pihak Anti-corruption Film Festival (ACFFest) 2019 telah mengumumkan Film Terbaik pada Minggu malam (8/12/2019). Home Sweet Home menjadi Film Terbaik dan Unbaedah menang dalam kategori Film Favorit dalam ajang tersebut.

Melansir akun instagram ACFFest, film karya sutradara Mohammad Ifdhal dari Palu tersebut berhasil mengalahkan sembilan film lainnya dalam ajang yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.

Home Sweet Home bercerita keadaan usai bencana gempa dan tsunami Palu pada 2018 silam. Tauhid (40) seorang penyintas yang kehilangan istri dan pekerjaannya kini tinggal di hunian sementara. Keadaan di hunian itu cukup panas untuk dia tinggali bersama Farah (7), anaknya.

Kedatangan Kasim (25), petugas pendataan rumah yang rusak menjadi harapan Tauhid untuk mendapatkan rumah tempatnya bernaung yang lebih layak.

Kategori Film Favorit dimenangkan film Unbaedah karya Iqbal Ariefurrahman. Unbaedah bercerita suasana bulan puasa. Baedah yang terbiasa “ndobel” melakukan aksinya kembali pada acara tujuh harian kematian tetangganya.

Mardiyah yang tidak mendapatkan nasi akibat ulang Baedah kemudian marah. Dia mengajak tetangganya untuk menakut-nakuti Baedah dengan berpura-pura menjadi arwah gentayangan. Teror itu membuat Baedah resah dan juga berdampak pada keluarganya.

Sebelum penentuan pemenang, ACFFest 2019 telah menyaring 663 proposal menjadi 10 proposal terpilih. Melansir Antara, adapun juri yang menyeleksi proposal yaitu Jujur Pranoto dan Yandy Laurens.

Sepuluh proposal itu mendapat dana produksi sebesar 20 juta beserta pelatihan Movie Camp pada bulan 9-11 September 2019. Setelah pelatihan, proses produksi dilaksanakan pada 12 September sampai 30 November 2019. Pada tahap tersebut, para peserta juga akan mendapat fasilitas "online editing" bersama mentor-mentor lokal.

Melalui ACFFest 2019, KPK sebagai pihak penyelenggara mengajak generasi muda untuk bersama-sama membuat media kampanye antikorupsi yang menarik, yaitu melalui film pendek. KPK menilai karya film merupakan salah satu media kampanye yang efektif dalam menyampaikan pesan antikorupsi kepada masyarakat.

Berikut sepuluh prososal yang lolos seleksi. Urutan dari judul proposal, nama pengirim dan asal kota.

- HP Dinas, Aisyah Amirah, Bandung

- Sebuah Nama, Meisya, Yogyakarta

- Rapor, Elvina, Ogan Komering Ulu

- Home Sweet Home, Mohammad Ifdhal, Palu

- Ibadah Serakah, Alicia, Batu

- Imbas, Widhia, Depok

- Dompet Imajinasi, Aby Azy Taufik Rachman, Tangerang

- Andaka Janu, Ni Luh Febri Darmayanti, Bali

- Zhafran, Achmad Rezi Fahlevie, Yogyakarta

- Repetisi Ilusi, Wulan Ayu, Depok

Baca juga artikel terkait FILM INDONESIA atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Kontributor: Sirojul Khafid
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yantina Debora