Menuju konten utama

Fenomena Awan Arcus, Penyebab, & Proses Terbentuknya

Fenomena awan Arcus terjadi salah satunya karena downburst awan cumulonimbus. Awan ini bisa menjadi tanda datangnya hujan badai.

Fenomena Awan Arcus, Penyebab, & Proses Terbentuknya
Ilustrasi Awan Arcus. foto/istockphoto

tirto.id - Fenomena awan Arcus kembali ramai dibicarakan di media sosial. Pengertian awan Arcus lengkap beserta penyebab dan proses terbentuknya dapat dipelajari melalui artikel ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pernah mencatat kemunculan awan Arcus pada tanggal 10 Agustus 2020 di Meulaboh Aceh. Awan yang tampak seperti tsunami dan muncul pagi hari di langit Aceh itu membuat heboh banyak orang.

Jika dilihat dari penampakannya, awan ini memang tampak cukup mengerikan. Banyak masyarakat yang menghubungkan kemunculan awan hitam memanjang bak gelombang tsunami dengan hal-hal mistis atau pertanda datangnya gempa hingga tsunami.

Apa sebenarnya awan Arcus serta penyebab terjadinya fenomena yang juga dikenal lewat sebutan awan tsunami itu? Simak ulasannya.

Apa itu Awan Arcus? Simak Keterangannya

Secara ilmiah dalam dunia meteorologi, fenomena awan Arcus dapat ditemukan di antara jenis awan Cumulonimbus dan Cumulus.

Sebagaimana mengutip laman BMKG, jenis awan ini sudah lazim terjadi. Meskipun demikian, frekuensi kejadian cukup jarang. Awan Arcus sejatinya merupakan awan tambahan (aksesori) yang berkembang dan mati tergantung kepada awan induknya.

Awan Arcus memiliki tinggi dasar awan yang rendah. Formasi pembentukan secara horizontal. Biasanya terlihat sepanjang front bersama awan Cumulonimbus.

Hal ini lantas menyebabkan awan Arcus memiliki bentuk memanjang seperti gelombang. Bagian luar awan nampak halus. Bagian dalam terlihat kasar karena angin yang kuat.

Ilustrasi Awan Arcus

Ilustrasi Awan Arcus. foto/istockphoto

Met Office menuliskan awan Arcus memiliki bahasa latin Arch. Arcus adalah awan tingkat rendah yang panjang, tipis berbentuk seperti gelombang, dan biasanya terkait dengan awan badai dan badai petir yang relatif kuat.

Awan Arcus terbagi menjadi dua macam, yaitu awan Arcus rak (Shelf clouds) dan awan Arcus gulung (Roll clouds).

Awan Arcus berbentuk gulungan (Roll clouds). Ini sangat jarang terjadi. Yang lebih sering terjadi adalah awan Arcus rak (Shelf clouds). Arcus rak biasanya dapat ditemukan sepanjang pantai. Namun bisa juga terbentuk di wilayah bukan pantai.

Awan Arcus rak atau datar (Shelf clouds) biasanya melekat pada awan badai atau bersatu dengan dasar awan cumulonimbus. Sementara awan Arcus gulung (Roll clouds) merupakan kolom horizontal. Mereka biasanya terpisah dari awan badai atau awan induk cumulonimbus.

Penyebab dan Proses Terbentuk Awan Arcus

Fenomena awan Arcus tidak berhubungan dengan kemunculan tornado atau berpotensi gempa maupun tsunami. Akan tetapi, awan Arcus memang dapat mendatangkan angin yang kuat, hujan, hingga hujan badai.

Penyebab awan arcus adalah udara dingin turun dan menyebar dari dalam sistem badai. Udara dingin kemudian menghambat kenaikan massa udara panas.

Ketika udara dingin naik bersamaan dengan udara panas yang lembab, maka terjadi kondensasi. Akibatnya, terbentuk gulungan awan karena wind shear (perubahan arah dan kecepatan angin dalam waktu singkat).

Awan Arcus atau awan tsunami juga terbentuk oleh downburst (angin kencang ke bawah) dari awan cumulonimbus. Mereka tertahan permukaan tanah dan berbelok horizontal menjadi windgust (hembusan angin) yang dingin. Hal ini akan mengangkat udara lembab ke atas sehingga terbentuk awan Arcus.

Awan Arcus Aceh

Tangkapan layar yang terekam kamera warga diatas langit Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, Aceh Barat, saat terjadinya fenomena alam awan Arcus, Senin (10/8/2020) pagi. (ANTARA/Teuku Dedi Iskandar)

Selain itu, proses terbentuknya awan Arcus karena faktor ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan massa udara lebih dingin dengan massa udara lebih hangat dan lembab. Akibat ketidakstabilan pertemuan dua massa udara yang berbeda, muncul tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang.

Adanya fenomena angin laut dalam skala yang luas juga bisa mengakibatkan hal tersebut. Angin laut akan mendorong massa udara ke arah daratan. Munculnya awan arcus murni karena adanya kondisi dinamika atmosfer.

Oleh karena itu, awan Arcus tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau tsunami, termasuk hal-hal mistis. Namun demikian, masyarakat perlu selalu waspada. Fenomena awan Arcus dapat menimbulkan angin kencang dan hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir di sekitar pertumbuhan awan.

Awan Arcus yang berbentuk gulungan maupun awan Arcus yang berbentuk rak atau datar bisa jadi merupakan peringatan datangnya hujan badai.

Baca juga artikel terkait AWAN ARCUS atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Edusains
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani