Menuju konten utama

Fahri Hamzah Minta Anies Baswedan Tak Pikirkan Pemilu 2019

Fahri meminta Anies fokus bekerja mengurus DKI Jakarta.

Fahri Hamzah Minta Anies Baswedan Tak Pikirkan Pemilu 2019
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) menyapa wisatawan saat mengunjungi Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Sabtu (30/12). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar.

tirto.id - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak dibawa-bawa dalam pembicaraan calon presiden potensial di pemilu 2019. Anies sudah punya kekuasaan yang setara dengan presiden di sebuah negara.

Fahri meminta Anies fokus bekerja mengurus DKI Jakarta alih-alih masuk dalam bursa calon presiden potensial.

“DKI itu sudah lebih besar dari Malaysia, Singapura. Ekonomi Indonesia dikontrol dari sini. Jadi [Anies] mikirin Jakarta saja," kata Fahri di sela acara Musyawarah Kerja Nasional Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA-KAMMI), di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (3/2/3018).

Anies Baswedan masuk ke dalam daftar capres potensial penantang Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemilu mendatang dalam survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA. Selain Anies, nama yang masuk daftar adalah Prabowo Subianto, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Gatot Nurmantyo.

Prediksi ini dikeluarkan setelah LSI Denny JA menggelar survei yang melibatkan 1.200 responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling. Wawancara tatap muka dilakukan terhadap responden di 34 provinsi pada 7-14 Januari 2018, serta memiliki tingkat margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Keempat nama di atas muncul berdasarkan klasifikasi popularitas masing-masing tokoh.

Menurut Fahri, secara pribadi dirinya lebih mendukung mantan Presiden PKS Anis Matta untuk menjadi capres di pemilu 2019. Anis Matta menjadi satu dari sembilan nama capres potensial yang dimunculkan PKS.

Meski telah mengungkap dukungannya untuk Anis Matta, Fahri enggan berbicara banyak terkait persoalan koalisi pendukung capres di pemilu mendatang. Menurutnya, saat ini masyarakat lebih baik membuka mata terhadap keadaan negara di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Konsolidasi Pak Jokowi ini belum punya efek positif kepada masyarakat. Ini yang tampak berdasarkan identifikasi dan bisa berdampak ke mana-mana," ujarnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Mufti Sholih