tirto.id -
"Tentu kalau figur-figur seperti Ustad Yusuf Mansur sendiri berani mengambil posisi mendukung Pak Jokowi, sesuatu yang luar biasa," ujarnya saat di Aula Pati Yunus, Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (13/2/2019).
Meskipun banyak pendukung Jokowi yang di-bully bahkan mengalami intimidasi. Erick merasa justru itu makin membuat bertambahnya pendukung capres 01 itu dari figur yang memiliki sepak terjang yang baik.
"Ternyata makin hari makin keluar sekarang tokoh-tokoh yang baik, tokoh-tokoh pintar, tokoh-tokoh yang punya track record baik. Ini menjadi dukungan sendirinya tentu," ucap Erick.
Sebelumnya, UYM mengaku pernah diajak untuk bergabung dengan TKN. Namun, selama menjadi ketua tim sukses Jokowi-Ma'aruf, Erick merasa tidak pernah mengajak UYM untuk bergabung di TKN.
"Silakan tanya sendiri, saya rasa tidak pernah mengajak," pungkasnya.
Selain itu, saat ditanyakan mengenai apakah Ustad Abdul Somad (UAS) mendukung Jokowi. Erick pun meminta untuk menanyakan sendiri kepada pihak yang bersangkutan.
Namun, dengan melihat banyaknya figur-figur seperti UYM dan UAS yang mendukung Jokowi-Ma'ruf, akan membuat elektabilitas capres-cawapres nomor urut 01 itu meningkat.
Erick pun menjelaskan, elektabilitas Jokowi-Ma'aruf saat ini di Jawa Barat (Jabar) hanya beda beberapa persen saja. Sehingga ia menepis hasil dari poling yang menyajikan data jika posisi Jokowi-Ma'ruf tertinggal jauh dari Prabowo-Sandi.
Erick menambahkan jika saat ini poling Jokowi-Ma'ruf di daerah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) sudah di atas 56 persen.
"Ya ini suatu hal yang positif, yang saya yakini kami akan bergerak lebih positif ke depan. Apalagi tinggal dua bulan tidak ada perubahan dari hasil survei, dan ini yang kami harapkan cukup konsisten," kata Erick.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari