tirto.id - Menteri BUMN, Erick Thohir, mengapresiasi banyaknya peluang bagi masyarakat Indonesia bekerja dan berusaha di luar negeri. Peluang ini, menurut Erick, menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia mampu beradaptasi di luar negeri.
Erick juga menceritakan pengalaman pribadinya kala menjadi pekerja migran untuk mengurus klub sepak bola di luar negeri. Bagi Erick, keputusan masyarakat Indonesia untuk bekerja di luar negeri ini merupakan suatu pilihan hidup.
“Ini kan pilihan hidup saja. Saya juga pernah 165 hari dalam setahun itu di luar negeri, waktu itu kebetulan punya klub bola. Artinya apa? Saya juga sebagai mungkin pekerja migran atau sebagai diaspora,” kata Erick di Kementerian Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Rabu (19/2/2025).
Sebelum menjadi menteri, Erick Thohir memang berlatarbelakang pengusaha. Ia pernah mengakuisisi klub sepak bola dari Italia, Inter Milan pada November 2013. Ia dipercaya sebagai presiden klub hingga 2018.
Tak hanya Inter Milan, Erick Thohir juga pernah memiliki klub sepak bola DC United, dari Amerika Serikat.
Selain menyampaikan pengalaman pribadinya, Erick juga mencontohkan cerita pemain tim nasional sepak bola Indonesia, Arhan Pratama dan Asnawi Mangkualam, saat pergi ke luar negeri untuk mengembangkan kariernya.
“Saya rasa Arhan [dan] Asnawi pun ke luar negeri karena punya skill, punya adaptasi, punya mental. Bagaimana dulu di Jepang dua tahun beradaptasi belum ada kesempatan main, ternyata di Korea sama, di Thailand main. Asnawi seperti itu, di Korea main, di sini main,” tutur Erick.
“Apa yang dilakukan oleh generasi muda, kita harus apresiasi karena memang dunia ini menjadi sebuah global yang kita juga bisa berpenetrasi dengan semua daya dan kemampuan kita sebagai bangsa,” lanjutnya.
Penulis: Naufal Majid
Editor: Bayu Septianto