tirto.id - Menteri BUMN Erick Thohir merespons terkait Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan yang ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan gas alam cair atau LNG 2011-2021. Dia menuturkan, akan terus berupaya untuk menerapkan BUMN bersih.
Erick mengatakan, transformasi yang dilakukan tidak hanya pondasi gerakan AKHLAK. Tetapi juga good governance yang akan terus berlangsung.
"Nah kalau kita lihat banyak sekali isu yang terjadi sebelum tentu saya diberikan amanah. Tetapi, kembali yang saya sampaikan yang namanya perbaikan daripada sistem good corporate governance itu terus harus berlangsung," kata Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).
Erick menuturkan BUMN merupakan milik negara yang dijalankan dengan uang rakyat. Sebab itu, dia menjamin pengelolaan BUMN dilakukan secara transparan dan terbuka.
"Saya berusaha benar-benar menjaga daripada struktur, sistem yang lebih
transparan dan baik seperti yang saya lakukan di sepak bola transparan.
Kenapa? Ya namanya juga badan usaha milik negara," kata Erick.
"Jadi ini kan uang rakyat. Makanya saya pastikan BUMN tidak berbisnis dengan rakyat tapi mendukung yang namanya pertumbuhan ekonomi yang harus kurang lebih 5 persen tetapi juga jangan menjaga disparitas antara kaya dan miskin," tambahnya.
Tidak hanya itu, dia juga memastikan Pertamina akan terus transparan. Langkah tersebut, kata Erick berbuah manis. Pertamina saat ini sudah melakukan efisiensi hingga 1,9 miliar dolar AS.
"Nah ini kita dorong. kenapa? tidak mungkin dalam persaingan global ini tadi bumn tidak melakukan efisiensi. itu yang terus kita jaga tapi transparan dan memilih orang yang tepat dalam memimpin," kata Erick.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin