tirto.id - Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono memprediksi potensi lonjakan kasus COVID-19 saat libur sekolah. Namun, dia menekankan kenaikan kasus virus menular ini bukan disebabkan oleh momen libur sekolah, tetapi karena dominasi subvarian Omicron BA.5.
“Kasus sih naik, tapi hospitalisasi dan kematian tetap landai. Karena varian baru, BA.5,” kata Pandu kepada reporter Tirto, Rabu (29/6/2022) malam.
Dia menekankan kasus COVID-19 tidak akan naik secara signifikan apabila masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Menurut Pandu, lonjakan kasus kali ini tidak akan berpengaruh pada bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit dan angka kematian akibat COVID-19. Ia menilai kekebalan kelompok di Indonesia sudah tinggi.
“Kalau prokes nya bagus, kasus tidak akan naik signifikan. Tenang saja,” kata dia.
Pandu menyampaikan anak-anak dapat meminimalisasi penularan COVID-19 saat liburan sekolah, yaitu dengan menaati prokes.
“BA.5 lebih mudah menular. Sehingga dianjurkan pakai masker yang berkualitas atau double masker,” jelas Pandu.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengumumkan penambahan kasus sebanyak 2.149 pada Rabu (29/6/2022). Kasus COVID-19 di Indonesia sejak 2 Maret 2020 hingga saat ini secara kumulatif sebanyak 6.086.212.
Selain itu, kasus aktif mengalami kenaikan sebanyak 864 orang. Secara kumulatif, kasus aktif baik yang dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri hari ini sebanyak 16.174 orang.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan