Menuju konten utama

Ekonomi Jakarta Tumbuh 6,41 Persen di Kuartal III, Apa Penyebabnya?

Peningkatan ini ditopang oleh pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang membaik.

Gedung bertingkat di kawasan Kemayoran, Jakarta, Selasa (7/2). Badan Pusat Statiistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 mencapai 5,02 persen, atau lebih rendah dari target yang dipatok pada APBNP 2016 sebesar 5,2 persen. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta di kuartal III 2018 melaju sebesar 6,41 persen (year on year) setelah mengalami perlambatan di kuartal sebelumnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Trisno Nugroho, menyampaikan, peningkatan ini ditopang oleh pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang membaik.

"Salah satunya disumbang oleh progres pembangunan jalur MRT dan LRT di Ibu Kota, serta datangnya beberapa set rangkaian keretanya secara bertahap selama triwulan III," kata Trisno dalam keterangan pers yang diterima Tirto, Selasa (6/11/2018).

Di samping itu, konsumsi pemerintah juga terdorong lebih tinggi dari kuartal sebelumnya karena akselerasi penyerapan anggaran di akhir tahun dan periode tutup buku.

Sementara konsumsi lembaga non publik yang melayani rumah tangga tercatat bertumbuh lantaran makin intensifnya kegiatan-kegiatan konsolidasi partai politik jelang pemilihan umum legislatif dan Pemilihan Presiden 2019.

Pertumbuhan sektor perdagangan juga tinggi berkat peran para atlet dan kontingen peserta Asian Games yang membelanjakan uangnya di Jakarta, serta besarnya animo masyarakat dalam membeli pernak-pernik khas Asian Games.

Trisno menambahkan, investasi bangunan dan terus berlanjutnya proyek infrastruktur di DKI Jakarta juga turut memicu pertumbuhan LU Konstruksi yang lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya.

Sayangnya, konsumsi rumah tangga mengalami perlambatan karena normalisasi belanja masyarakat setelah konsumsi yang cukup banyak pada kuartal sebelumnya, khususnya pada masa puasa, Idul Fitri, serta masa libur tahun ajaran.

Hal ini berdampak pada tertahannya pertumbuhan LU Industri Pengolahan sehingga tidak dapat tumbuh lebih tinggi dibandingkan kuartal II.

"Pelaku usaha masih berhati-hati untuk meningkatkan volume usahanya sambil terus mengikuti perkembangan kemampuan daya serap masyarakat," tambah Trisno.

Kendati demikian, Trisno menyampaikan bahwa kinerja pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2018 masih menunjukkan positifnya prospek ekonomi Jakarta. Oleh karena itu Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Jakarta masih mampu tumbuh relatif tinggi pada triwulan akhir 2018.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dipna Videlia Putsanra
-->