Menuju konten utama

Ekonomi Harus Tumbuh 7% untuk Lepas dari Middle Income Trap

Airlangga Hartarto sebut beberapa daerah di Indonesia telah berhasil keluar dari middle income trap.

Ekonomi Harus Tumbuh 7% untuk Lepas dari Middle Income Trap
Menko Perekomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan King's College London (KCL) yang segera membuka perguruan tinggi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Malang, Jawa Timur. (FOTO/Faesal Mubarok)

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Indonesia sampai saat ini masih terjebak sebagai negara berpenghasilan menengah (middle income trap). Untuk keluar dari jebakan ini, perekonomian nasional harus tumbuh rata-rata 6-7 persen per tahun dengan investasi rata-rata tumbuh mendekati 7 persen per tahun dalam 20 tahun ke depan.

Menurutnya, dengan pertumbuhan ekonomi yang pada kuartal I 2024 hanya sebesar 5,11 persen, target itu bukan hal mudah bagi Indonesia. Apalagi, presiden terpilih, Prabowo Subianto, juga menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di tahun ketiga pemerintahannya.

Bapak Presiden Terpilih, Bapak Prabowo Subianto, berharap pertumbuhan kita dapat mencapai 8 persen di tahun ke tiga, empat, atau lima. Sehingga, ini menjadi tantangan bagi kita semua,” kata Airlangga dalam Memorial Lecture: Mengenang Visi B.J. Habibie, di Jakarta, Selasa (23/7/2024).

Sementara itu, agar dapat keluar dari middle income trap, pemerintah telah membuat perencanaan dan perlahan dapat keluar dari jebakan itu. Hal itu terlihat dari pendapatan per kapita Indonesia yang pada akhir 2023 lalu telah mencapai US$5 ribu.

Selain itu, beberapa daerah juga telah berhasil keluar dari middle income trap. Misalnya,Jakarta dengan pendapatan per kapita sebesar US$21 ribu atau Palembang dengan pendapatan per kapita US$10 ribu.

“Kemudian kalau kita lihat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara itu juga sudah lolos middle income trap. Jadi, sebetulnya kita bisa lihat berbagai provinsi di Indonesia sebagai contoh bisa mengerek sebagian besar provinsi lain, agar kita bisa lolos middle income trap,” tegas Ketua Umum Partai Golkar itu.

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Indonesia ditargetkan menjadi negara maju pada 2045. Pada saat itu, penduduk Indonesia diperkirakan sebanyak 320 juta jiwa dengan pendapatan per kapita US$26 ribu hingga US$30 ribu.

Kalau itu bisa terjadi, ekonomi kita adalah 9 triliun ekonomi. Nah, sekarang kita menjadi anggota G20, ranking-nya 16. Jerman itu 4 triliun ekonomi. Jadi, bayangkan, kita itu sekitar 9 triliun ekonomi. Jadi, Indonesia (bisa) menjadi (ranking) 4 besar,” kata Airlangga.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Fadrik Aziz Firdausi