Menuju konten utama

Dukung Layanan Kesehatan Haji, Kemenkes Kirim 107 Ton Obat

Kementerian Kesehatan mengirimkan 107 ton obat dan perbekalan kesehatan untuk pelayanan kesehatan haji Indonesia di Arab Saudi. 

Dukung Layanan Kesehatan Haji, Kemenkes Kirim 107 Ton Obat
Petugas memberikan perawatan kepada jamaah haji Indonesia yang sebagian besar akibat kelelahan dan dehidrasi di Posko Kesehatan Mekkah, Arab Saudi, Minggu (11/8/2019). ANTARA FOTO/Hanni Sofia/ama.

tirto.id - Kementerian Kesehatan atau Kemenkes mengirimkan 107 ton obat untuk mendukung pelayanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Lucia Rizka Andalusia memastikan kebutuhan obat terjamin hingga jemaah kembali lagi ke Tanah Air.

“Saat ini kami telah mengupayakan penyediaan obat bagi jamaah haji Indonesia tahun 2023. Dalam mendukung pelayanan kesehatan haji, kami menyediakan obat dan perbekalan kesehatan sejak keberangkatan dari tanah air hingga tiba di tanah suci," kata Rizka, dalam keterangan tertulis, Minggu, (28/5/2023).

107 ton obat dan perbekalan kesehatan meliputi obat saluran napas, obat saluran cerna, obat antidiabetes, obat analgesik dan antiinflamasi, obat kardiovaskuler, multivitamin, larutan elektrolit dan susu.

Selain itu, 206.400 paket jamaah telah disiapkan sebagai penunjang kesehatan yang akan diberikan kepada masing-masing jamaah di embarkasi. Kemudian disiapkan pula 524 paket obat dan perbekalan kesehatan, yang akan dibawa oleh dokter kloter selama mendampingi pelaksanaan ibadah haji.

Untuk menjaga kesehatan jamaah selama karantina di Asrama Haji, pemerintah juga menyediakan obat dan perbekalan kesehatan di 19 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang digunakan sebagai embarkasi. Beberapa perbaikan pengelolaan obat pun telah dilakukan.

Lantas mulai tahun ini pencatatan, pelaporan penggunaan maupun pendistribusian obat jemaah haji dilakukan secara elektronik menggunakan aplikasi bernama sobat haji. Aplikasi tersebut diharapkan dapat membantu pengelolaan logistik haji menjadi lebih baik

“Kami berharap dengan tersedianya obat dan perbekalan kesehatan dapat membantu mengurangi angka kesakitan pada jamaah sehingga penyelenggaraan haji tahun ini dapat berjalan lancar," terang Rizka.

Keberangkatan jemaah haji Indonesia dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama mendarat di Madinah sepanjang 24 Mei-7 Juni; sedangkan gelombang kedua mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, sepanjang 8-22 Juni.

Saat tiba di Madinah, jemaah akan diantar dengan bus menuju hotel masing-masing. Panitia telah menyiapkan 2.250 trip layanan bus untuk melayani sekitar 101.287 jemaah gelombang pertama. Setiap kloter, disiapkan 8 hingga 10 bus, tergantung jumlah jemaah. Setiap bus berkapasitas 45 orang. Proses ini berlangsung sepanjang 24 Mei-7 Juni.

Panitia juga telah menyiapkan layanan bus untuk mengantar jemaah dari Madinah ke Mekkah. Totalnya ada 2.250 trip dengan kapasitas bus maksimal 45 orang. Tahapan ini berlangsung sepanjang 2-16 Juni.

Bus yang mengantar jemaah dari bandara ke hotel di Madinah dilayani syarikah-syarikah yang disiapkan oleh Naqabah—asosiasi transportasi yang mengurus pelayanan angkutan dari jamaah haji; sementara rute Madinah ke Mekkah, disiapkan oleh 11 perusahaan yang menjadi mitra PPIH Arab Saudi: Saptco, Rawahel Al Mashaer, Rabitat Makkah, Abu Sarhad, Al Qaid, Hafil, Durrat al-Munawwarah, Mazaya, Al Baraka, Al Ujur, dan Qafilat Al Hijaz

Baca juga artikel terkait JEMAAH HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Reja Hidayat