tirto.id - Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus mendorong peserta seleksi CPNS Kemendikbud Ristek buka suara jika merasa janggal dengan hasil tes: belum lulus dan merasa keberatan dengan hasil akhir. Ia merespons dugaan kecurangan yang disampaikan akun Twitter @alhkrn.
Guspardi mengatakan peserta masih bisa melapor meski masa sanggah seleksi CPNS sudah berakhir pada 27 Desember 2021.
"Peserta masih bisa menggunakan cara lain dengan membuat laporan keberatan secara resmi melalui platform lapor.go.id dengan melampirkan bukti-bukti pendukung," ujar Politikus PAN ini, Kamis (30/12/2021).
Guspardi juga meminta Kemendikbudristek untuk segera menanggapi dugaan kecurangan seleksi CPNS di kementeriannya. Kemudian, kata dia, Kementrian PAN-RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) perlu segera berkoordinasi dengan Kemendikbud Ristek guna menyelesaikan persoalan ini.
Al Harkan, selaku pemilik akun @alhrkn, merupakan pelamar seleksi CPNS untuk posisi Dosen Asisten Ahli Kualifikasi S2 di salah satu perguruan tinggi negeri (PTN). Ia lolos tahap Seleksi Administrasi, Seleksi Kemampuan Dasar, hingga Seleksi Kemampuan Bidang. Bahkan ia menjadi satu-satunya peserta yang lolos dari jalur cumlaude.
Namun setelah hasil tes keluar, Harkan merasa janggal tetiba ada peserta umum masuk ke jalur cumlaude dengan perolehan nilai yang tinggi.
Menurut Guspradi, penting untuk mengutamakan prinsip keterbukaan, ketelitian dan kejujuran dalam setiap tahapan proses seleksi CPNS.
"Saya meminta agar laporan dugaan kecurangan sebagaimana yang telah di laporkan di atas agar menjadi perhatian serius dan diusut secara tuntas," ujarnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Gilang Ramadhan