Menuju konten utama

Dubes: Rusia Tidak Terlibat Serangan Gas Beracun di Suriah

Duta Besar Federasi Rusia tegaskan bahwa Rusia tidak terlibat dalam dugaan serangan gas beracun di kota yang diduduki pemberontak di Suriah

Dubes: Rusia Tidak Terlibat Serangan Gas Beracun di Suriah
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin

tirto.id - Mikhail Y. Galuzin, Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, menegaskan bahwa Rusia tidak terlibat dalam dugaan serangan gas beracun di kota yang diduduki pemberontak di Suriah, dilansir dari Antara. Serangan Gas beracun tersebut sejauh ini telah menewaskan 86 orang.

"Menurut informasi yang kami terima, serangan tersebut berasal dari pesawat milik Suriah yang berusaha menyasar fasilitas militer para teroris, di mana tempat tersebut digunakan untuk memproduksi senjata kimia," katanya kepada media di Jakarta, Kamis (6/4/2017).

Mengacu pada pernyataan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri Rusia, Mikhail Y. Galuzin menjelaskan bahwa tidak ada pesawat Rusia yang melintasi kota Khan Sheikhoun, saat puluhan orang termasuk di antaranya 30 anak-anak tewas karena terpapar gas beracun.

Rusia juga memastikan bahwa video rekaman orang-orang yang menderita gejala keracunan yang beredar merupakan berita palsu yang sengaja disebarluaskan oleh media-media Barat.

Pemerintah Rusia sendiri telah menyerahkan draf resolusi kepada Dewan Keamanan PBB yang mengusulkan penyelidikan objektif atas insiden penggunaan senjata kimia.

"Draf resolusi yang diserahkan negara-negara Barat tidak bisa diterima karena mereka telah menunjuk seseorang atau suatu negara bersalah bahkan sebelum penyelidikan selesai dilakukan. Ini bukan pendekatan yang adil dan bertanggungjawab," ujar Duta Besar Federasi Rusia

Berbeda dari Amerika Serikat yang menimpakan kesalahan kepada pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, Rusia sebagai sekutu Suriah berusaha menginisiasi penyelidikan yang seimbang dan tidak memihak.

Sementara itu, kepada stasiun TV Pan-Arab Al-Mayadeen, Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad mengatakan bahwa gerilyawan yang didukung oleh Prancis, Inggris, Turki dan Arab Saudi lah yang melancarkan serangan kimia di Khan Sheikhoun.

Faisal Mekdad juga mengatakan bahwa Suriah telah memenuhi semua komitmennya sebagai diatur oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).

Mekdad menyatakan bahwa pemerintah Suriah telah memberikan keterangan kepada OPCW beberapa pekan lalu mengenai penyelundupan bahan kimia oleh Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda, ke dalam wilayah Suriah Utara.

Dilansir dari kantor berita Xinhua, pejabat Suriah tersebut juga mendesak masyarakat internasional agar menyeret ke pengadilan semua pihak yang berada di belakang serangan di kota Khan Sheikhoun.

Baca juga artikel terkait KONFLIK SURIAH atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Politik
Reporter: Yulaika Ramadhani
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani