tirto.id - Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PKB Syaiful Huda meminta Erick Thohir untuk tidak menjadikan PSSI sebagai kendaraan politik untuk Pilpres 2024. Hal itu dikarenakan posisi Erick sebagai Ketua Umum PSSI dan merangkap Menteri BUMN di waktu bersamaan.
"Saya menyerukan dan memberi imbauan moral kepada Mas Erick Thohir. Saya berharap sekali PSSI jangan terjebak dalam politik jangka pendek," kata Syaiful Huda di Gedung DPR RI pada Senin (20/2/2023).
Menurutnya, suatu hal yang sangat disayangkan bila ada pihak yang menjadikan PSSI sebagai alat politik pribadi. Menurutnya, PSSI dan masyarakat Indonesia pecinta sepak bola sudah menunggu adanya reformasi internal.
"Terlalu mahal menurut saya harganya. Karena publik sudah menunggu terlalu lama menginginkan adanya perubahan," ujarnya.
Dia mengingatkan apabila ketua umum baru PSSI periode ini hanya berkutat pada politik sektoral dan memanfaatkan PSSI hanya sebagai alat kepentingan, niscaya yang menjadi korban adalah publik dan dunia sepak bola Indonesia.
"Saya kira perlu dihindari, apapun suasananya dan alasannya," ungkapnya.
Huda akan menerapkan sejumlah tolak ukur penilaian, apakah Erick Thohir akan memanfaatkan PSSI sebagai kepentingan pribadinya. Salah satu tolak ukurnya adalah gagasan kebijakan yang diberikan oleh Erick. Bilamana tidak ada lompatan dan cenderung mengulang dari pendahulu Ketua Umum PSSI yang lama, hal itu patut menjadi evaluasi.
"Kita lihat nanti," tegasnya.
Dia juga meminta Istana untuk tetap mengevaluasi kinerja Erick Thohir sebagai menteri sekaligus Ketua Umum PSSI. Dia tidak ingin salah satu jabatan mengganggu yang lainnya sehingga tidak produktif.
"Saya berharap presiden melakukan evaluasi secara berkala. Jadi dari evaluasi itu bisa disimpulkan apakah rangkap jabatan itu mengganggu atau tidak. Atau jangan-jangan malah sebaliknya dapat menciptakan suasana produktif bagi percepatan pengelolaan sepak bola kita," terangnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Maya Saputri