tirto.id - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar Christina Aryani mendukung rencana Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Palestina dan Israel.
"Kami mendukung penuh upaya Kemenlu untuk memulangkan WNI ke tanah air," kata Christina dalam keterangannya, Rabu (11/10/2023).
Christina juga mendukung kebijakan pemerintah melarang WNI untuk bepergian ke Palestina dan Israel.
Ia menyatakan prihatin dengan memanasnya situasi perang antara Israel dan Palestina yang menyebabkan jatuhnya banyak korban meninggal dunia dan luka-luka.
"Situasi perang sangat memprihatinkan kita semua. Harus dihentikan atas nama kemanusiaan," ucap Christina.
Christina berharap agar rencana kontingensi termasuk evakuasi WNI dari Palestina dan Israel berjalan lancar.
"WNI kami imbau agar aktif membangun komunikasi dengan KBRI Amman, KBRI Kairo dan KBRI Beirut untuk mendapatkan update informasi situasi di sana," tutur Christina.
Kemlu RI berkoordinasi dengan tiga Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk memastikan Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Palestina dalam keadaan aman.
"KBRI Amman, KBRI Beirut dan KBRI Kairo disiagakan penuh untuk memantau perkembangan situasi di wilayah konflik dan memastikan perlindungan bagi WNI yang terdampak," kata Juru Bicara Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal di Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Selain itu, Kemlu juga berkomunikasi dengan Palang Merah Internasional (International Committee of the Red Cross/ICRC) untuk mengevakuasi 15 WNI yang terjebak di Jalur Gaza.
Dalam pembicaraan tersebut, Menteri Luar Neger (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan Indonesia butuh dukungan ICRC untuk mengevakuasi 15 WNI tersebut. Retno juga mendesak agar ICRC ikut mendorong upaya penghentian kekerasan yang dilanjutkan dengan penerapan koridor kemanusiaan.
Kelompok militan Islam Palestina, Hamas kembali meluncurkan serangan ribuan roket ke Israel. Dikutip dari Al Jazeera, serangan tersebut diluncurkan dari Jalur Gaza pada Sabtu (7/8/2023).
Tercatat, setidaknya ada 100 misil yang ditembakkan oleh Brigade Al Qassam, organisasi sayap milik Hamas. Akibatnya, timbul korban jiwa dari kedua belah pihak.
Kementerian Kesehatan Palestina mencatat sekitar 687 warga meninggal dunia akibat serangan balasan yang ditembakkan Israel. Sedangkan 2000 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka. Sementara, dari Israel dilaporkan ada 900 orang meninggal dunia.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Gilang Ramadhan