Menuju konten utama

Pemerintah Ingin Konflik Israel-Palestina Segera Berakhir

Konflik Israel dan Palestina tidak bisa diselesaikan dengan negosiasi semata jika Israel masih mengabaikan aturan internasional.

Pemerintah Ingin Konflik Israel-Palestina Segera Berakhir
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menutup "the 3rd World Parliamentary Forum on Sustainable Development" (WPFSD) di Badung, Bali, Kamis (5/9/2019). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/ama.

tirto.id - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menerima kunjungan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair S.M. Al Shun di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2023).

Pertemuan ini dilakukan di tengah konflik Israel-Hamas Palestina yang pada pekan lalu kembali melakukan aksi saling serang.

Fadli Zon mengatakan konflik Israel dan Palestina tidak bisa diselesaikan dengan negosiasi semata jika Israel masih mengabaikan aturan yang ada. Kendati demikian, Fadli Zon mengatakan Indonesia menginginkan konflik Israel-Palestina segera berakhir.

"Kita ingin konflik ini bisa diselesaikan dengan cara damai negosiasi, tetapi sesuai dengan aturan yang ada," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa.

Fadli Zon mengatakan selama ini Israel kerap mengabaikan kesepakatan Internasional, termasuk resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Selama ini justru pihak Israel-lah yang selalu melakukan pelanggaran terhadap apa yang telah menjadi kesepakatan internasional, termasuk resolusi PBB," ucap Fadli Zon.

Konflik Israel-Palestina kembali memanas usai Hamas melakukan serangan mendadak lewat darat dan udara terhadap tentara Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023. Israel kemudian melancarkan serangan balasan dan menghajar komplek perumahan, terowongan, masjid, rumah sakit dan rumah para petinggi Hamas di Gaza pada Minggu, 8 Oktober 2023.

Serangan tersebut menewaskan ratusan orang dan diklaim sebagai pembalasan atas aksi yang dilakukan Hamas sebelumnya. Serangan Israel itu menelan korban jiwa sebanyak 400 orang dan 20 di antaranya adalah anak-anak.

Meski demikian, Fadli Zon meminta agar aksi saling serang lewat udara ini dilihat secara objektif. Pasalnya, kata dia, secara garis besar bahwa yang terjadi selama ini adalah pelanggaran yang sangat jelas dan nyata oleh Israel terhadap perjanjian-perjanjian internasional, khususnya resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Bahkan hampir setiap tahun selalu terjadi pelanggaran tersebut [oleh Israel] dengan penjarahan terhadap tanah-tanah milik warga Palestina di berbagai kota sampai juga Yerusalem," kata Fadli Zon.

Sementara itu, Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair S.M. Al Shun berterimakasih kepada Indonesia yang selalu mendukung mereka. Menurut Zuhair, bukan kali ini saja Indonesia membela Palestina.

"Terima kasih banyak untuk Indonesia dan atas dukungan baik mereka terhadap Palestina. Situasinya, yang sudah kita bahas di lapangan, sangat sulit. Ini tidak mudah," kata Zuhair.

Zuhair mengatakan saat ini lebih dari 800 warga sipil di Jalur Gaza menjadi korban tewas akibat serangan bom Israel.

"Jika ada yang bertanya mengapa, dan mengapa hal itu terjadi saat ini, semua orang tahu bahwa agresi Israel, ini bukan yang pertama kali," tutur Zuhair.

Zuhair mengatakan saat ini Palestina tengah berjuang agar bebas dari jajahan Israel. Presiden Palestina, kata dia, saat ini juga sedang melakukan diplomasi guna meminta bantuan kepada seluruh dunia agar bisa menghentikan aksi serangan Israel.

"Jadi, sekarang presiden kami dan otoritas kami pergi ke seluruh dunia untuk menghentikan ini dan kami meminta Indonesia juga untuk mengikuti dan melakukan upaya yang sama. Tidak diragukan lagi komitmen Indonesia tentang bagaimana menghentikan agresi tersebut," kata Zuhair.

Baca juga artikel terkait FADLI ZON atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Reja Hidayat