tirto.id - Menteri Koordinator Politik, hukum, dan keamanan (Menkopolhukam), Wiranto telah menjalani operasi di bagian perut. Dokter memotong usus halus Wiranto sepanjang 40 cm karena luka tusuk mencapai organ pencernaan.
"Setibanya di RSPAD, langsung ditangani secara intensif dan dokter memutuskan untuk mengambil tindakan operasi di bagian perut lantaran akibat tusukan ditemukan luka di bagian usus halus, sehingga usus halusnya mesti dipotong sepanjang 40 cm," ucap Tenaga Ahli Menko Polhukam, Agus Zaini dalam keterangan tertulis yang diterima reporter Tirto, Jumat (11/10/2019).
Usai menjalani operasi, kondisi Wiranto sudah jauh membaik. Agus mengatakan Wiranto akan segera pulih meskipun harus menjalani perawatan beberapa hari ke depan.
"Alhamdulillah, pasca-operasi kondisi Wiranto membaik, meski tetap harus menjalani perawatan. Ia percaya, bahwa Tuhan sebaik-baiknya tempat bersandar," ucap Agus.
Mantan Hakim MK, Mahfud MD juga membenarkan Wiranto menderita luka di ususnya. Usai menjenguk pada Jumat (11/10/2019), ia mendapat kabar usus Wiranto sudah disambung kembali.
Saat ini kondisi Wiranto masih berada dalam tahap pemulihan. Ia mengatakan masa kritis seperti yang dialami semalam sudah berlalu.
"Iya memang itu terkena, lalu dipotong terus disambung terus selesai," ucap Mahfud kepada wartawan saat ditemui di RSPAD Gatot Soebroto Jumat (11/10/2019).
Kondisi terakhir Wiranto kini tengah dirawat intensif di ruang ICCU atau Cerebro Intensive Care Unit. Wiranto pun ketika ditemui oleh Mahfud masih beristirahat meskipun sudah bisa berkomunikasi.
"Beliau sudah bisa komunikasi, cuma tadi sedang istirahat. Artinya istirahat, kemudian waktu tertentu bisa bicara," ucap Mahfud.
Wiranto menjadi korban penusukan di Alun-Alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Serangan mendadak itu terjadi saat Wiranto keluar dari mobil dinasnya. Selain Wiranto, ada dua orang lainnya yang juga terluka ketika berusaha menghalangi aksi tersebut.
"Kejadian penusukan tersebut secara tiba-tiba langsung menyerang/menusuk ke bagian perut Jenderal TNI (Purn) Wiranto dengan sajam berupa gunting secara membabi buta," jelas Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo,
Wiranto langsung dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang sesaat usai terjadinya insiden. Mantan Panglima ABRI itu kemudian dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta untuk menjalani perawatan lebih intensif.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti