tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah karena namanya kembali dicatut mendukung Setya Novanto (Setnov), salah satu kandidat ketua umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pertengahan Mei ini, di Bali.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa (10/5/2016). “Kemarin (9/5/2016) saya bertemu beliau, hanya berdua. Beliau sangat marah karena hal itu sama sekali tidak benar,” ujarnya.
Kalla mempersilakan siapa pun anggota kabinetnya secara pribadi mendukung salah satu calon ketua umum Partai Golkar dalam Munaslub yang bakal digelar di Bali mulai 15 Mei 2016 mendatang.
“Siapa pun punya hak untuk mendukung seseorang, asalkan tidak membawa-bawa nama presiden dan sebagainya,” kata Kalla yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar itu.
Terkait adanya salah seorang menteri atau pihak lain yang menyatakan bahwa Presiden Jokowi mendukung pencalonan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar, dia secara tegas menyatakan tidak mungkin.
“Apalagi mendukung seseorang yang dulu pernah mencederai presiden dan wakil presiden dengan mengatasnamakan presiden dan wakil presiden,” kata Kalla menegaskan.
Seperti diketahui, Setnov saat masih menjabat Ketua DPR RI pernah mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden tekait permintaan saham PT Freeport Indonesia.
Selain itu, tambah Kalla, Presiden Jokowi bukan anggota Partai Golkar, apalagi sekarang menjabat sebagai orang nomor 1 di Indonesia. “Oleh sebab itu, Presiden sangat marah dan beliau minta agar hal ini disiarkan. Presiden tidak berpihak kepada siapa pun. Pemerintah bersikap netral,” kata Kalla tegas.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz